Survei : Pemilu 2024 Jadi Kuburun Partai Islam, Begini Prediksinya

Survei politik Index
ILUSTRASI. Survei politik Index menyebutkan, untuk pemilu 2024 diprediksi hanya akan ada satu partai Islam yang lolos ke Parlemen. (Antara)

JAKARTA — Lembaga Survei Indonesia Elections and Strategic (indEX) Research memprediksi pada pemilu 2024 hanya akan ada delapan partai politik di Tanah Air bakal lolos ke Senayan. Kedelapan partai itu memperoleh elektabilitas di atas empat persen sebagai syarat ambang batas.

“Delapan partai politik diprediksi lolos ambang batas (parliamentary threshold), sedangkan beberapa partai terancam terpental dari Senayan,” kata peneliti indEX Research Reza Reinald melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis, (7/4).

Bacaan Lainnya

Hasil survei yang dilakukan lembaga tersebut menunjukkan sejumlah partai politik masih memiliki elektabilitas di bawah empat persen. Partai itu di antaranya PPP hanya meraih elektabilitas 2,1 persen dan PAN 1,5 persen.

Sisanya adalah partai baru, yaitu Partai Ummat 1,2 persen dan Gelora 1,1 persen. Berikutnya ada Perindo 0,9 persen, Hanura 0,7 persen, PBB 0,4 persen, PKPI 0,3 persen, dan Berkarya 0,1 persen. Artinya mayoritas yang gagal masuk senayan adalah partai-partai Islam. Maka bukan tidak mungkin pesta demokrasi dua tahun lagi akan menjadi kuburan partai Islam.

Ia juga mengatakan, partai yang mendukung pemilu ditunda yakni PSI, elektabilitasnya naik 1,5 persen tetapi masih berjuang untuk menembus ambang batas agar bertahan di Senayan.

Selain itu, indEX Research memaparkan partai-partai yang memuncaki elektabilitas. Posisi pertama ditempati PDIP dengan elektabilitas 17,5 persen, disusul Gerindra sebesar 13,0 persen dan Golkar 8,3 persen.

“PDIP, Gerindra, dan Golkar kembali menguasai tiga besar elektabilitas, sedangkan PSI menembus angka 6,1 persen,” kata Reza.

Menurut Reza, kenaikan elektabilitas Partai Golkar membuat posisinya kembali pada tahun lalu. Golkar sempat terancam oleh Demokrat yang mendulang lonjakan elektabilitas selama gonjang-ganjing KLB yang akhirnya gagal digulirkan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *