Saya Juga Sering Kok Mengatakan Sontoloyo

JAKARTA-– Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko menilai tidak ada yang salah dengan pernyataaan Presiden, Joko Widodo soal “politisi sontoloyo”.

“Ya enggak tahu. Saya juga sering, biasa kok mengatakan ‘sontoloyo’,” kata Moeldoko usai menjadi pembicara pada Forum Merdeka Barat (FMB) 9 di di Sekretariat Negara, Jakarta, Rabu (24/10).

Bacaan Lainnya

Mantan Panglima TNI itu meyakini bahwa sebutan sontoloyo tersebut merupakan bagian dari imbauan Kepala Negara bahwa sebagai politikus harus bersikap santun.

“Saya pikir intinya adalah sebuah imbauan bahwa kita harus berpolitik santun, berpolitik yang tidak menimbulkan fitnah, tidak mengembangkan hoax yang pada akhirnya ujung-ujungnya merusak tatanan human relation, hubungan sesama antar manusia, jadi saya kira begitulah,” tuturnya.

Dia juga menegaskan pilihan diksi “sontoloyo” untuk mengingatkan seorang politisi berpotilik secara santun. Dengan demikian maka tidak akan terjadi hal yang memecah belah. “Bepolitik yang santun, berpolitik yang jangan memecah belah, jangan menyebarkan semangat bermusuhan dan sebagainya.

Bahwasanya ada sebuah kompetisi, ya mari kompetisi yang baik, jangan karena enggak punya modal ya menggegoti modal yang lain, dengan cara-cara yang tidak elok,” demikian Moeldoko.

Presiden Jokowi mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati dan tidak mudah terperdaya dengan ucapan para politisi. Sebab, banyak politisi sengaja memperdaya masyarakat untuk kepentingan politik sesaat.

“Hati-hati, banyak politikus yang baik-baik, tapi juga banyak politikus yang sontoloyo,” kata Jokowi saat sambutan pada acara pembagian 5000 sertifikat tanah di Lapangan Sepakbola Ahmad Yani, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa (22/10) kemarin.

 

(rus)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *