JAKARTA — Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani mengapresiasi lahirnya Partai Mahasiswa Indonesia. Namun, Kamhar mengaku tetap mempertanyakan sejumlah hal khususnya sumber dana mendirikan partai tersebut.
“Kita berbaik sangka, memandang ini sebagai capaian dalam percepatan pengkaderan bangsa, namun tentunya juga timbul berbagai pertanyaan, dari mana biaya mendirikan partai? Membuat parpol tak mudah dan tak murah,” kata Kamhar, Minggu (24/4).
Karena itu, kata Kamhar, Ketua Umum dan jajaran pengurusnya perlu menjelaskan kepada publik terkait keberadaan partai tersebut. Apalagi, jika nanti sampai pada tahap menjadi peserta pemilu yang membutuhkan energi dan sumber dana yang tidak kecil.
“Infonya Partai Mahasiswa Indonesia ini perubahan dari Parkindo 1945. Ini penting untuk dijelaskan ke publik, proses akuisisinya seperti apa,” ucap Kamhar.
Terlepas dari pertanyaan tersebut, Kamhar tetap menyambut baik terbentuknya Partai Mahasiswa Indonesia yang dibidani dan dimotori para aktivis mahasiswa yang tergabung pada salah satu kubu BEM Nusantara yang sempat bertemu Wiranto. Dalam perspektif diskursus demokrasi, kata dia, tentu terbersit harapan partai ini akan dinamis dan idealis.