Prabowo-Sandi Polisikan Ratna Sarumpaet

JAKARTA – Gara-gara menyebar berita bohong soal penganiayaan dirinya, Ratna Sarumpaet kini di ujung tanduk. Dia terancam dipolisikan oleh pasangan calon presiden-wakil presiden (capres-cawapres) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Ancaman tersebut disampaikan langsung oleh Sandiaga Uno setelah menuntaskan kunjungannya di Bogor kemarin. Ditemui di Media Center Prabowo-Sandi, Sandiaga menegaskan bahwa pihaknya akan melaporkan Ratna ke kepolisian karena kebohongannya itu.

Bacaan Lainnya

”Saya pernah memberikan pernyataan, statement, bahwa anggota badan kita yang melakukan hoax akan dilaporkan ke polisi,” tegas Sandi. Dia menegaskan, seharusnya para anggota BPN mampu menjadi pencegah munculnya hoax, bukan malah menciptakan hoax.

”Kami sendiri yang akan melaporkan,” tegasnya. Ratna Sarumpaet adalah salah seorang tim pemenangan Prabowo-Sandi. Dia menjadi salah seorang juru kampanye di Badan Pemenangan Nasional (BPN).

Kasus ini bermula saat Ratna mengadu ke Prabowo Subianto, Amien Rais, dan beberapa petinggi BPN. Dia mengaku menjadi korban penganiayaan pada 21 September lalu.

Pengakuan tersebut direspons Prabowo dengan mengadakan jumpa pers. Prabowo mengutuk aksi kekerasan yang menimpa Ratna. Dia juga meminta polisi mengusut kasus tersebut.

Beberapa pendukung Prabowo-Sandi lantas menyebar informasi tersebut ke berbagai media sosial. Informasi tersebut disertai dengan foto-foto Ratna yang wajahnya bengkak. Pro-kontra pun bermunculan.

Namun, berdasar hasil penelusuran polisi, ternyata Ratna tidak dianiaya siapapun. Wajah bengkak yang terlihat dalam foto bukan karena penganiayaan, melainkan efek sementara dari operasi plastik.

Dalam jumpa pers kemarin, Ratna akhirnya membenarkan tidak ada penganiayaan. Dia juga membenarkan telah menjalani operasi plastik sedot lemak di bagian pipi.

Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria mempersilakan orang-orang dari kubu Jokowi yang akan melaporkan Ratna Sarumpaet ke polisi. Sebab, hal itu merupakan hak untuk mendapatkan keadilan. Siapapun yang melanggar hukum harus menerima konsekuensinya.

”Yang penting hukum ditegakkan secara adil, secara baik, tidak membeda-bedakan satu sama lain, semua warga negara punya kedudukan yang sama di mata hukum,” ujar dia.

Bagi Gerindra, posisi Ratna sebagai salah satu tim sukses di tim BPN Prabowo-Sandi sedang dikaji. ”Kita pertimbangkan, terus dalam tim atau tidak,” imbuh dia.

Pengakuan bohong Ratna Sarumpaet membuat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno langsung melakukan pembenahan dan evaluasi internal. Ratna kemungkinan besar akan kehilangan posisinya sebagai salah satu juru kampanye nasional (jurkamnas) untuk Prabowo-Sandi, setelah keputusan resmi pemecatan itu muncul.

Pernyataan itu disampaikan oleh Koordinator Juru Bicara Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak, kemarin (3/10). Dahnil menyatakan, kebaikan yang dilakukan oleh Prabowo, Amien Rais, maupun Djoko Santoso yang menemuinya untuk memberi support, ternyata dibalas kebohongan.

BPN akan segera melakukan evaluasi terhadap posisi Ratna. ”Kami mempertimbangkan untuk memberhentikan beliau dengan hormat,” kata Dahnil kepada Jawa Pos.

Menurut Dahnil, dari pernyataannya, jelas bahwa Ratna telah melakukan kebohongan yang masif. Namun, Dahnil menilai situasi ini merupakan seleksi alam yang positif untuk BPN Prabowo-Sandi. Sebab, mereka yang tidak mampu menjaga integritas telah terseleksi secara tidak sengaja. ”Ini adalah seleksi alam yang positif buat kami. Mereka yang punya sifat jelek dan buruk seolah-olah dibukakan Allah SWT untuk dianulir dari tim,” terang Dahnil.

Dahnil mengaku belum mengetahui reaksi Prabowo terkait pengakuan Ratna. Namun, Dahnil menegaskan bahwa sikap yang disampaikan Prabowo, Amien, maupun Ketua BPN Djoko Santoso yang mendukung Ratna sebelumnya, merupakan sikap prasangka baik terhadap para anggotanya. ”Akhirnya kami harus evaluasi. Jangan sampai prasangka baik kami dimanfaatkan untuk melakukan kebohongan seperti Bu Ratna,” ujarnya.
D

ikonfirmasi terpisah, sikap tegas disampaikan cawapres Sandiaga Uno setelah menuntaskan kunjungannya di Bogor. Ditemui di Media Center Prabowo-Sandi, Sandiaga menegaskan bahwa pihaknya akan melaporkan Ratna ke kepolisian atas kebohongannya itu. ”Saya pernah memberikan pernyataan, statement, bahwa anggota badan kita yang melakukan hoax akan dilaporkan ke polisi,” tegas Sandi.

Dia menyatakan tidak segan-segan untuk merealisasikan hal itu. Dia menilai, seharusnya para anggota BPN mampu menjadi pencegah munculnya hoax, bukan malah menjadi pihak yang menciptakan hoax. ”Kami sendiri yang akan melaporkan,” ujarnya.

 

(bay/jun/lyn/far/idr/lum)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *