SUKABUMI – Adanya siyal kuat dari Partai Gerindra setelah melakukan safari politik beberapa waktu lalu, membuat PKS makin yakin bahwa koalisi keumatan bisa terbentuk di Sukabumi.
Sekretaris DPD PKS Kabupaten Sukabumi, M Sodikin membenarkan bahwa wacana membentuk koalisi keumatan bukan sekedar isapan jempol belaka. Hal itu terbukti dengan intensnya, PKS melakukan komunikasi dengan partai besutan Prabowo.
“Gini kan, hari ini ada dua kubu yang muncul. Pertama Kubu pak Marwan (bupati red) dua priode, kedua kubu bupatikan pak Ajdo (Wakil Bupati red). Nah, itu PKS ingin keluar dari poros yang sudah ada. Itu artinya PKS ingin menciptakan poros baru, “terang M Sodikin saat dihubungi radarsukabumi, (24/11).
Kenapa PKS bersikap demikian, tentunya PKS memiliki satu penilaian lain. Faktanya, hari ini untuk Pilkada 2020 di Sukabumi tidak ada satupun partai yang bisa mengusung calonnya sendiri, tetapi harus berkoalisi.
Dengan itu, PKS menilai bahwa saat ini tidak ada bacalon yang benar-benar pasti untuk maju di Pilkada 2020. Karena syarat maju itu kan harus bisa memenuhi syarat ketentuan parliamentary threshold 20 persen dari kursi parlemen.
“Kondisi hari ini, Gerindra juga hanya 9 kursi tidak bisa mengusung calonnya sendiri. Artinya apa, parpol memerlukan koalisi. Nah, PKS berharap nantinya jika terjadi berkoalisi dengan Gerindra bisa sekalian juga melakukan koalisi kandidat di luar dari calon yang sudah ada sekarang, “terangnya.
Lebih lanjut dirinya mengatakan, untuk tingkat kepuasan kedua calon yang ada ini PKS menilai tidak terlalu signifikan. Ini berdasarkan data dilapangan, maka dengan itu masih bisa mengejar ketika ada peluang memunculkan poros baru.
“Angka yang belum sampai 30 persen tentang kepuasan pemimpin hari ini, merupakan peluang bagi kami untuk mengimbangi dengan bacalon yang baru nantinya, “bebernya .
Tak hanya itu, dirinya kedepan tidak hanya dengan Gerindra saja, tetapi PKS juga ingin mempeluas poros dengan akan melakukan silaturahmi dengan partai lain seperti dengan PKB dan PPP.
“Kalau melihat fakta di Sukabumi, koalisi keumatan ini bisa saja terjadi untuk Pilkada 2020. Dan koalisi ini bisa menjadi respon positif, “tukasnya. (hnd)
