Pilkada Depok 2020, Gerindra dan PDIP Bersatu di Kampung PKS

Pilkada Serentak 2020 (ilustrasi/int)

DEPOK – Partai Gerindra Kota Depok Jawa Barat menjalin komitmen berkoalisi dengan PDI Perjuangan untuk Pilkada Depok 2020.

Sekretaris DPC Partai Gerindra Depok Hamzah mengatakan koalisi ini sudah lama direncanakan dan kesepakatan untuk berkoalisi di Pilkada Depok diperkuat oleh DPP dan DPD Partai Gerindra.

Bacaan Lainnya

Konon Gerindra Jawa Barat juga sudah mengantongi MoU untuk berkoalisi dengan PDIP dalam Pilkada 2020 di seluruh Jawa Barat.

“Di seluruh Jawa Barat yang melaksanakan pilkada sudah mendapat mandat dari ketua DPD, kami berkoalisi dengan PDIP,” kata Hamzah.

Dia menambahkan, pihaknya akan mengajak partai lain untuk bisa bergabung juga dengan koalisi tersebut, untuk bisa mencurahkan pikiran dan visi-misi partai bersama-sama membangun Kota Depok ke depan.

Senada dengan Hamzah, Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Depok Ikravany Hilman membenarkan adanya komitmen tersebut.

“Kami sudah menyatakan sikap untuk komitmen berkoalisi menyelesaikan masalah dan membangun Depok bersama-sama,” kata Ikravany Hilman.

Ia mengatakan koalisi ini sudah mendapat amanat dari kedua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) karena ada kesamaan ideologi antara PDIP dengan Gerindra.

Dalam koalisi ada kesepakatan bahwa Gerindra mengusulkan wali kota, sementara PDIP mengusung wakil wali kota.

Komitmen berkoalisi ini kata dia, sudah diserahkan ke DPP dan DPD PDI-P Jawa Barat. Meskipun belum ada keputusan dari DPP, namun tidak ada penolakan DPC PDIP Kota Depok berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Depok 2020.

Kedua parpol juga membuka peluang bekerja sama dengan parpol lain untuk berkoalisi yang lebih besar yang sepaham ingin mengubah Kota Depok ke depan.

Sebelumnya, pada Pilkada Depok 2015, Gerindra dan PDIP berseberangan. Gerindra yang mengusung Pradi Supriatna, berjodoh dengan jagoannya PKS Mohammad Idris Abdul Somad.

Idris pun jadi wali kota, Pradi wakil wali kota.

Sementara PDIP kala itu yang mengusung Dimas Oky Nugroho, didampingi Babai Suhaimi (saat itu kader Golkar), gagal menumbangkan Idris yang berstatus petahana wakil wali kota.

Kemenangan Idris-Pradi di Pilkada Depok 2015 juga mengukuhkan dominasi PKS sejak era Nur Mahmudi Ismail pada 2006. Artinya, sudah tiga periode kursi Depok 1 diduduki kader PKS. So, mampukah Gerindra-PDIP menang di ‘Kampung PKS’? (antara/jpnn)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *