Ilham Habibie Kunjungi Pesantren Darut Tafsir: Kemajuan Pesantren Bisa Dimulai dengan Melek Teknologi

Ilham Habibie Kunjungi Pesantren Darut Tafsir
Ilham Habibie Kunjungi Pesantren Darut Tafsir

BOGOR – Calon Gubernur Jawa Barat Ilham Habibie mengunjungi Pesantren Darut Tafsir di Ciampea, Kabupaten Bogor. Kunjungan Ilham Habibie sekaligus menghadiri Haul pendiri pesantren KH. M. Istichori pada Minggu (28/7/2024).

Pada kesempatan itu, Ilham Habibie mengatakan pesantren ini telah memiliki banyak kontribusi kepada masyarakat. Maka dari itu pesantren harus didukung agar bisa konsisten memberikan kontribusi di masa depan.

Bacaan Lainnya

“Pesantren ini memberikan masyarakat lokal pendidikan dan arahan. Di tempat ini masyarakat bisa belajar Islam dengan lebih baik,” kata Ilham Habibie.

Berlatar belakang teknokrat, dia juga turut membahas pentingnya ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) terhadap kemajuan pesantren. Sebab IPTEK menurutnya sangat diperlukan sebagai penyeimbang dalam menjalani kehidupan.

“Kesimbangan di antara iman dan taqwa, dan IPTEK harus ada, agar kita berkembang dan berkontribusi sebaik mungkin sebagai insan manusia,” ujar Ilham Habibie.

Ia menjelaskan bila hanya memiliki iman dan takwa (imtak) tanpa memiliki IPTEK umat Islam akan tidak berdaya dalam menghadapi masalah dan tantangan. Begitupun bila hanya memiliki IPTEK tanpa imtak akan kehilangan arah karena tidak memiliki tolok ukur.

“Jadi dua-duanya perlu, karena kita masing-masing punya pengetahuan terhadap teknologi dan ilmu pengetahuan, dan juga sebenarnya kita punya iman dan taqwa. Tinggal memanfaatkan keduanya secara seimbang,” jelasnya.

Ilham Habibie pun berharap pesantren Darut Tafsir bisa terus berkembang dengan adanya tekanan. Imtak yang selama ini ditekankan di pesantren harus mulai dikolaborasikan dengan IPTEK agar mampu mendorong masyarakat kl, negara, bangsa, dan umat menjadi lebih unggul.

“Saya kira pesantren zaman sekarang itu mesti membantu para pesantrennya untuk mencapai hal tersebut. Ini agar saat santri lulus dari pesantrennya, mereka bisa berkembang dan bekerja. Bukan saja di bidang keagamaan, tapi juga bidang-bidang yang lain, karena dia telah belajar sesuatu yang sangat bermanfaat,” ungkapnya. (rp1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *