SUKABUMI – Untuk mendongkrak peraihan suara Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) pasangan nomor urut 3, Ganjar – Mahfud MD, Ketua Milenial Ganjar Sukabumi (MGS), Dewek Sapta Anugrah, akan melakukan berbagai ragam kegiatan untuk menggaet kalangan milenial di wilayah Kabupaten Sukabumi.
Hal ini, akan mereka lakukan untuk memenangkan Ganjar – Mahfud MD sebagai Presiden pada Pilpres 2024 nanti.
“Kami akan bekerjasama dengan beberapa organisasi relawan Ganjar di Kabupaten Sukabumi untuk membuat konten kampanye yang dapat efektif mencapai generasi muda di daerah Sukabumi,” kata Dewek kepada Radar Sukabumi pada Selasa (12/12).
Organisasi mereka menargetkan pemilih milenial di Kabupaten Sukabumi dengan persentase pemilih yang signifikan. Terlebih lagi, pemilih milenial di wilayah Kabupaten Sukabumi, hampir mencapai sebesar 51 persen.
Untuk mencapai tujuan tersebut, mereka berencana untuk bekerja sama dengan beberapa organisasi relawan Ganjar di distrik tersebut dan membuat aktivitas kampanye yang mudah diakses oleh anak muda, terutama mereka yang tinggal di daerah pedesaan.
“Mudah-mudahan dari 51 persen angka pemilih milenial dan gen z di Kabupaten Sukabumi itu, semoga kita juga bisa di angka 30-40 persen. Itu kan target, adapun nanti capaiannya seperti apa, kembali kepada ikhtiar politik kita,” bebernya.
Dalam hal ini, Dewek memberikan contoh tentang kegiatan organisasi sebelumnya. Seperti menggelar tournamen, game mobile legend dan perlombaan makanan tradisional yang diselenggarakan oleh Ganjar Millennial Center untuk menunjukkan pendekatan mereka dalam mencapai khalayak yang lebih muda.
“Dalam kerja sama ini, kami akan terus terlibat dengan komunitas pedesaan untuk mencapai tujuan dalam menyuarakan pesan Ganjar Millennial,” bebernya.
Bukan hanya itu, baru-baru ini mereka juga telah menyelenggarakan talkshow dengan musik live dan stand-up comedy bersama para pelajar, mahasiswa dan kalangan milenial lainnya.
Pendekatan ini dimaksudkan untuk secara efektif menyampaikan, bahwa kampanye politik tidak hanya tentang isu-isu normatif, tetapi juga harus disesuaikan dengan kondisi sosial terkini dan memenuhi kebutuhan dan keinginan anak muda dan pemilih milenial.
“Intinya, tujuan kami adalah untuk mencapai partisipasi pemilih sebesar 30-40 persen dari kelompok milenial dan Gen Z, meskipun hasil akhirnya tergantung pada upaya politik mereka,” pungkasnya. (Den)
