Golkar : Calon Pendamping Marwan Masih ‘di Langit’

SILATURAHMI : Sejumlah tokoh masyarakat bersama petinggi partai Golkar-Demokrat dan PKS saat mempertemukan Marwan dan Iyos, pada Sabtu (13/06). (foto: ist)

SUKABUMI — DPD Golkar Kabupaten Sukabumi secara tegas memastikan bahwa pertemuan tersebut adalah silaturahmi biasa saja, bahkan kedatangan Marwan Hamami dan Iyos bersama tokoh lainnya hanya sebatas memenuhi undangan dari salah seorang tokoh yang berada di Kecamatan Cisaat tersebut. Hal tersebut dikatakan oleh Bendahara Umum DPD Partai Golongan Karya (golkar) Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali saat dihubungi Radar Sukabumi.

“Gini, kegiatan kemarin (Sabtu 12/06) kegiatan silaturahmi saja, disana itu kami diundang oleh tokoh masyarakat, dan kebetulan Golkar, PKS dan Demokrat ikut hadir, berbicang seperti biasa. Wajar lah ketika politisi bertemu dan berbicang soal Pilkada, kan sebentar lagi. Kalau golkar sih sudah jelas mengusung Marwan untuk maju lagi, “jelas Budi saat dihubungi Radar Sukabumi Minggu (14/06).

Bacaan Lainnya

Obrolan tersebut tidak serius, tetapi dijadikan moment untuk silaturahmi. Soal, banyak beredar foto adalah yang sangat wajar yang terjadi saat ini. Sebuah foto tidak menyatakan yang sebenarnya. Tetapi bisa berbagai pendapat yang muncul ke Publik. “Ya soal komunikasi ia, kalaupun banyak yang berharap pak Marwan dan Pak Iyos berpasangan kita sangat menyambut baik, tetapi tidak hanya sebuah foto saja. Saat ini kan banyak foto pak Marwan disandingkan dengan siapapun, misal dengan pak Iman, Ade Dasep dan hari ini Pak Iyos itu hal yang wajar, “terangnya.

Hari ini, Golkar pada posisi mencari siapa pendamping terbaik dari yang baik untuk bisa mendampingi Marwan untuk dua priode. Bisa saja, Politikus dengan politikus, Politikus dengan pengusaha dan atau politikus dengan birokrat. “Kita masih mencari formasi yang terbaik dari yang baik, artinya sampai hari ini Golkar belum menutup diri dari partai manapun, komunikasi harus tetap dijalankan, “cetusnya.

Lebih lanjut dirinya menegaskan, bahwa posisi Golkar sampai saat ini masih mencari yang terbaik dari yang baik. Kalaupun ada harapan politikus dengan politikus, politikus dengan pengusaha dan politikus dengan birokrat bisa saja terjadi. Tetapi, kita juga melihat situasi dilapangan kemana arah masyarakat inginnya.
“Yang pasti sosok pendamping Pak Marwan harus yang memiliki kesamaan dalam membangun Kabupaten Sukabumi kedepan lebih baik. Hanya yang terbaiklah yang akan dipilih, tetapi kalau melihat sinyal lebih kepada birokrat. Namun, finalnya ditangan DPP, “tandasnya.(hnd)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *