JAKARTA— Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono mengkritik keras kebijakan pemerintah terkait impor beras 500 ribu ton untuk kedua kalinya di tahun ini.
Artinya, kata dia, dalam beberapa waktu terakhir pemerintah lewat Kementerian Perdagangan melakukan impor beras sebanyak 1 juta ton. “Ini sebagai malapetaka pertanian Indonesia,” kata Ferry kepada wartawan, Senin (28/5).
Anak buah Prabowo Subianto ini menilai bahwa kebijakan semacam itu sangatlah tidak pro rakyat dan hanya untuk mencari keuntungan bagi segelintir orang.
“Di tengah anjloknya nilai tukar petani saat ini maka kebijakan tersebut dinilai sangat anti rakyat dan terkesan hanya mencari keuntungan,” tekannya.
Seharusnya, menurut Ferry, sebelum melakukan impor, Presiden Joko Widodo memerintahkan anak buahnya untuk memobilisasi pengadaan gabah beras dalam negeri secara maksimal terlebih dahulu.
“Baru kemudian kita tahu keadaan yang sebenarnya bukan dari perhitungan di atas kertas. Baru di pemerintahan Jokowi inilah impor sebanyak ini dilakukan pemerintah,” ujar Ferry.