UT Siap Buka Program S3

TANGSEL – Universitas Terbuka (UT) siap membuka program S3. Fakultas Ekonomi UT program studi akuntasi dalam waktu dekat akan mengusulkan pembukaan jenjang doktoral.

Sedangkan untuk Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) masih dalam taraf studi kelayakan. Menurut Dekan FMIPA UT Agus Santoso, syarat untuk membuka program doktoral cukup berat.

Bacaan Lainnya

Salah satunya ketersediaan guru besar. Namun, dengan adanya dorongan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), pihaknya terpacu untuk membuka program S3.

Salah satu upaya yang dilakukan FMIPA adalah dengan menerima para profesor atau guru besar dari perguruan tinggi negeri (PTN).

“Jadi kami menerima guru besar yang dimutasi. Saat ini sudah banyak profesor dan guru besar yang mengajukan permohonan masuk ke UT,” ungkap Agus di sela-sela seminar nasional Peran Matematika Sains dan Teknologi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di Kampus UT, Kamis (4/10).

Dia menyebutkan, FMIPA punya program pascasarjana (S2), yakni Magister Perikanan. Sekarang sedang mengajukan S2 Lingkungan. Untuk S3 lagi dilakukan studi kelayakan.

“Rencananya kami sedang penjajakan dengan perguruan tinggi di Indonesia (Undip, IPB) dan luar negeri. Rencananya akan membuka teknik Planologi, tapi masih wacana dan dalam pengkajian. Insyaallah dengan dukungan LIPI bisa terwujud,” ucapnya.

Sementara Kepala LIPI Laksana Tri Handoko mengungkapkan, program S3 by riset sudah diinisiasi sejak tahun lalu. Selama ini kerja sama dengan PTN BH (Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum) seperti UI, UGM, Unair, IPB, ITB. Tapi pendanaannya oleh Bappenas ditempatkan di LIPI.

“Yang sudah berjalan dari tahun lalu dengan Fakultas Teknik dan FMIPA UI. Kalau tahun ini FISIP, Administrasi, Universitas Padjajaran (Unpad), Institut Teknologi Bandung (ITB) baru akan mulai. Nah ini baru kami tawarkan ke UT,” ujar Laksana.

Dia optimistis UT bisa menjalankan program S3 by riset ini. UT justru tidak ada problem karena sejak awal tidak perlu tatap muka, jadi sudah sangat kompetibel.

Dengan program itu, lanjutnya, mahasiswa S3 tetap bekerja dan melakukan riset di tempatnya, dengan bimbingan promotor dari kampus serta internalnya. Keuntungan ada dua, bisa meningkatkan kualifikasi tanpa meninggalkan pekerjaannya. Jadi perusahaan tidak dirugikan dan bisa meningkatkan kerja sama kampus dengan lembaga penelitian.

 

(esy/jpnn)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *