SUKABUMI– Mahasiswa Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) lagi-lagi menorehkan prestasi. Sebanyak 9 orang mahasiswa dari program studi (prodi) Sastra Inggris berhasil lolos seleksi Program Transfer Kredit Internasional 2021.
Program ini merupakan bagian dari Merdeka Belajar- Kampus Merdeka (MB-KM) yang memberikan kesempatan belajar di luar negeri selama satu semester.
Kesembilan mahasiswa tersebut ialah Artista Fitri Aprilia, Catherine Muliawati, Finy Nurwalidaina Pane, Fizianissya Amandarizki, Khuirum Marzuqoh, Luthfiyah Aulia Agustin, Rafly Fieman Fachrezi, Vanya Riskiana dan Yasina Maulida Nurhasanah. Mereka berkesempatan menempuh pendidikan di Management and Science University (MSU) Malaysia.
Agus Priadi selaku Kaprodi Bahasa Inggris mengungkapkan bahwa ia sangat bersyukur dan bahagia mendengar kabar menggembirakan ini. Menurutnya, dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia yang mendaftar, hanya 113 kampus saja yang terpilih.
“Saya bersyukur, bahagia, speechless, merinding apakah ini benar, is this real news? semua bercampur aduk menjadi satu.
Karena dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia hanya 113 kampus yang terpilih dalam Program Bantuan Transfer Kredit Internasional ini.
Sebuah berita yang sangat luar biasa hebat dan mengharukan karena mahasiswa Universitas BSI bisa lolos program internasional ini dan bergabung menimba ilmu dengan mahasiswa dari negara lain di Management and Science University (MSU) Malaysia,” ujarnya dalam keterangan pers, senin (5/7).
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran pimpinan yang mempercayakan Prodi Sastra Inggris khususnya mahasiswa semester 4 untuk mengikuti seleksi ini.
“Saya hanya menitipkan pesan kepada 9 mahasiswa tersebut untuk dapat mengharumkan dan menjaga nama baik almamater Universitas BSI di kancah internasional. Bisa mengukir prestasi gemilang, berperilaku dan attitude yang baik, menjadi yang terbaik di antara yang terbaik.
Semoga ke depannya adik-adik kelasnya dari Prodi Sastra Inggris atau Prodi yang lain yang ada di Universitas BSI dapat bergabung juga dan lolos program bantuan transfer kredit internasional atau program lain dari Kemdikbudristek,” ungkap Agus.
Sementara itu, Vanya Riskiana salah satu mahasiswa yang berhasil lolos Program Transfer Kredit Internasional 2021 mengatakan bahwa ia tidak menyangka bisa terpiilih menjadi salah satu mahasiswa yang berhasil lolos dalam program tersebut.
“Perasaan saya cukup kaget dan terasa seperti mimpi saat denger berita hasil seleksi untuk program transfer kredit internasional ini. Saya tidak menyangka bisa lolos seleksi karena saya masih merasa kurang. Tapi alhamdulillah bisa lolos seleksi di program ini,” kata Vanya. (*/wdy)
