Toreh Prestasi, Mahasiswa Polbangtan Bogor Juara 2 Lomba Debat Tingkat Nasional

Mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor
Mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor berhasil meraih juara 2 Lomba Debat Nasional dan Runner Up Esai Terbaik

PURWOKERTO — Mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor berhasil meraih juara 2 Lomba Debat Nasional dan Runner Up Esai Terbaik di ajang Festival Jurnalistik Husbandry 2022, Universitas Jenderal Soedirman pada pekan lalu.

Tim yang beranggotakan Hikmal Zaelani, Acep Anugrah, Arum Yunitawati, dam Aditia Bukit berhasil mengalahkan saingan dari 5 kampus yang terjaring di final. Tahun ini, Universitas Andalas keluar sebagai juara pertama dan Universitas Jenderal Sudirman keluar sebagai juara ketiga.

Bacaan Lainnya

Tidak hanya lomba debat, salah satu Universitas ternama di Jawa Tengah ini juga mengadakan lomba penulisan Esai, dimana mahasiswa Polbangtan Bogor lagi-lagi berhasil keluar menjadi Runner Up. Tim yang digawangi oleh Fatkhurrozi, Anggun Iftita Rahmi, Gitana Arum Prastanika, dan Nur Aliza tidak pulang dengan tangan kosong.

Keberhasilan Polbangtan Bogor sebagai juara 2 Lomba Debat Nasional, tentunya tidak serta merta didapatkan tanpa usaha. Polbangtan Bogor memiliki Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Debat yang melaksanakan latihan rutin dan melahirkan debater hebat yang berprestasi, agar anggota UKM dapat menjadi pemenang di ajang debat nasional dan internasional.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), meyakini kaum milenial yang inovatif dan memiliki gagasan yang kreatif mampu mengawal pembangunan pertanian yang maju, mandiri, modern.

Syahrul yakin melalui pendidikan vokasi pada Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] akan hadir para petani milenial yang berkualitas.

“Transformasi pendidikan di sektor pertanian belumlah maksimal apabila hanya menyangkut kelembagaan, maka ada empat jurus jitu yang harus ditekankan dalam pendidikan vokasi yakni karakter, kompetensi, kritis dan kreatif karena pendidikan vokasi menuntut hadirnya generasi milenial yang tangguh berkarakter petarung,” kata Mentan Syahruk.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, menuturkan bahwa pertanian harus didukung kalangan milenial sebagai generasi muda.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *