Siswa MI Cijambe Memulung Sampah Untuk Dhuafa

MI Cijambe, Kecamatan Jampangtengah
Siswa MI Cijambe, Kecamatan Jampangtengah, saat memungut sampah berupa botol bekas untuk dikumpulkan kemudian dijual dan uangnya diberikan kepada panti jompo.

SUKABUMI – Gerakan memungut sampah di Desa Nangerang, Kecamatan Jampangtengah, berasal dari keprihatinan. Persisnya saat bocah-bocah setempat seusia kelas VI madrasah Ibtidaiyah (MI) Cijambe, Kecamatan Jampangtengah, melihat tumpukan sampah yang berserakan di pinggir jalan dan lingkungan sekolah.

Aksi terpuji di lakukan puluhan siswa MI Cijambe, Kecamatan Jampangtengah. Bagaimana tidak, mereka setelah memungut sampah bekas kemasan air mineral yang beserakan di pinggir jalan, telah menjualnya ke tempat rongsokan dan uangnya mereka kumpulkan untuk diberikan kepada kaum Dhuafa.

Bacaan Lainnya

Ide aksi memungut sampah yang digagas oleh Abdilah Asmara sebagai Wali Kelas VI MI Cijambe, Kecamatan Jampangtengah ini, muncul saat ia melihat banyaknya tumpukan sampah yang berserakan di ruas jalan menuju sekolah.

Setelah itu, ia bersama puluhan siswanya langsung melakukan aksi pungut sampah bekas botol minuman kemasan. “Sampah yang kami pungut itu, merupakan jenis sampah yang masih bisa dijual,” jelas Abdilah kepada koran ini, Minggu (1/12).

Pemungutan sampah itu, ujar Abdilah, mulai dilakukan para siswa sejak pertengahan Oktober 2019 lalu. Selama waktu itu, mereka berhasil mengumpulkan sampah plastik sebanyak 14 kilogram. “Setelah itu, para siswa menjual sampah tersebut kepada pengepul pada akhir November 2019,” ujarnya.

Uang hasil penjualan sampah itu, lanjut Abdillah, telah tekumpul sebesar Rp14 ribu dan ditambah dengan uang udunan dari anak-anak sebesar Rp40 ribu serta ditambah beras lima kilogram dari 24 anak kelas enam. Meski mereka masih berusia belasan tahun, para siswa tidak menggunakan uang hasil penjualan sampah itu untuk membeli makanan apalagi mainan.

Tetapi, untuk membantu panti jompo. “Sampah yang kami pungut itu, dikumpulkan dan pilah. Lalu, kami tawarkan ternyata laku. Dihargai Rp14ribu. Hasilnya penjualan sampah ini, dibelikan sembako dan langsung diberikan kepada panti jompo, Mak Titim (80) di Kampung Cisujen, RT 24/4, Desa Nangerang, Kecamatan Jampangtengah,” ucapnya bangga.

Seiring waktu berjalan, sambung Abdilah, puluhan siswa MI tersebut semakin intens mengisi hari libur mereka dengan memungut sampah. “Iya, awalnya hanya siswa kelas VI saja yang memungut sampah ini. Namun, sekarang adik kelasnya pun ikut berpartisipasi,” ujarnya.

Abdillah, begitu pula dengan puluhan siswanya, tak punya pamrih apa pun. Mereka hanya memiliki keinginan dapat membantu panti jompo. “Semoga kegiatan yang sederhana ini, bisa jadi motivasi dan inspirasi karena dari hal yang sudah tidak berguna (sampah) bisa bernilai ibadah dan bermanfaat,” bebernya.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sukabumi, Denis Eriska, pihaknya mendukung penuh semangat dan niat baik puluhan siswa MI Cijambe, Kecamatan Jampangtengah tersebut.

“Inisiatif mereka ini, tentunya bisa menjadi inspirasi untuk seluruh stakehoalder, khususnya mengenai kepedulian lingkungan. Sebab itu, kegiatan positif ini akan kita dorong di setiap wilayah. Mudah-mudahan aksi mereka dapat ditiru kelompok atau pemuda di wilayah yang lainnya,” katanya.

Untuk itu, upaya puluhan siswa yang memungut sampah dan hasilnya dibelikan kepada semobako serta diberikan kepada panti jompo itu, patut diacungi jempol. Terlebih lagi, aksi pungut sampah para siswa tersebut, sejalan dengan Perbup Nomor 81 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Kebersihan Melalui Gerakan Sukabumi Bersih, Tertib dan Asri.

Masih kata Denis, strategi pengelolaan kebersihan melalui Gerakan Sukabumi Bersih, Tertib dan Asri (Bestari) merupakan gerakan untuk menjalin sinergitas antara perangkat daerah, masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan di Kabupaten Sukabumi.

“Kegiatan ini menjadi bagian dari pendidikan karakter para siswa. Dengan memunguti sampah, memupuk kecintaan anak-anak terhadap lingkungan. Supaya tertanam budaya kebersihan. Selain itu, aksi mereka juga dapat mendukung upaya pemerintah Kabupaten Sukabumi dalam membangun daerah yang bersih, indah dan rapi,” bebernya.

Dirinya berharap, dengan terlaksananya gerakan memungut sampat tersebut, diharapkan akan mengurangi beban sampah yang dapat mencemari lingkungan. “Serta merubah perilaku masyarakat di dalam mengelola sampah yang ada di lingkungan tempat tinggalnya,” pungkasnya. (den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *