SDN Suryakencana CBM Sukabumi Juara Komunitas Belajar Tingkat Jabar

SDN Suryakencana CBM Kota Sukabumi
Kepala SDN Suryakencana CBM Kota Sukabumi Usep Bagja (dua kiri) ditemani Guru SDN Suryakencana, Yuke Lasmara serta perwakilan Disdikbud Kota Sukabumi

SUKABUMI – Melakukan pembelajaran “Ramah Otak” atau pembelajaran menyenangkan bagi siswa-siswinya SD Negeri Suryakencana CBM Kota Sukabumi berhasil meraih juara ke-3 Komunitas Belajar tingkat Provinsi Jawa Barat yang digelar di Bandung, Selasa (12/9).

Ajang Pekan Bukti Karya Komunitas Belajar Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) digelar oleh Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi Jawa Barat dalam rangka mendukung implementasi Kurikulum Merdeka.SDN Suryakencana CBM Kota Sukabumi berhasil meraih juara ke-3 mengalahkan SD lainnya se-Jawa Barat.

Bacaan Lainnya

Bahkan SDN Suryakencana CBM menjadi satu-satunya sekolah jenjang SD yang mewakili Kota Sukabumi untuk mengikuti lomba tersebut.

Kepala SDN Suryakencana CBM, Usep Bagja sangat bersyukur sekaligus bangga sekolahnya menjadi juara, padahal sebelumnya ia mengaku sempat pesimis dan tidak percaya diri mengingat peserta yang mengikuti cukup banyak dan saingannya pun metrupakan sekolah-sekolah terbaik.

“Alhamdulillah bersyukur dengan raihan prestasi ini karena sebanarnya tidak terlalu berharap banyak karena saingannya itu cukup banyak dari kota dan kabupaten se-Jawa Barat dan yang mengikuti lomba tersebut adalah sekolah-sekolah hebat tetapi bersyukur ternyata kita keluar sebagai juara ke 3,” terangnya kepada Radar Sukabumi, Kamis (14/9).

Usep menjelaskan Komunitas Belajar adalah sekelompok guru, tenaga kependidikan dan pendidik lainnya yang belajar bersama-sama dan berkolaborasi secara terus menerus untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga berdampak baik pada hasil belajar peserta didik.

Selain itu, Komunitas Belajar juga memfasilitasi kolaborasi untuk pengembangan perangkat ajar.”Sebenarnya komunitas belajar itu salah satu dari IKM kebetulan di SDN Surayakencana sudah menerapkan kurikulum merdeka, ” katanya.

Begitu ada informasi komunitas belajar, sehingga kita mencoba untuk mengikuti kegiatan ini diawali dengan pendampingan yang dilakukan oleh BBGP mengikuti pelatihan baik secara online maupun offline.Kemudian kit mencoba menerapkan di sekolah dan kemudian juga diadakan pemantauan hingga terakhir itu penilaian.

“Prosesnya cukup lama sekitar 5 bulan terhitung mulai Mei 2023 kemarin,” jelasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *