SDN Sriwedari 1 Kota Sukabumi Gadeng Polsek

SDN SRIWEDARI 1
DIPERKETAT: SDN Sriwedari 1 Gunungpuyuh Kota Sukabumi semakin gencar meningkatkan kewaspadaan, khususnya di pintu masuk sekolah dan meningkatkan peran aktif sekolah melalui guru piket untuk mengantisipasi kasus penculikan.

SUKABUMI – Beberapa waktu terakhir ini ramai di media sosial (Medsos) terkait maraknya informasi penculikan anak di masyarakat. Tidak terkecuali di Kota Sukabumi.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Sukabumi pun mengimbau kepada seluruh sekolah melalui surat edaran, untuk tetap waspada dan meningkatkan keamanan di sekolahnya.

Bacaan Lainnya

Menanggapi imbauan yang dikeluarkan Disdikbud Kota Sukabumi tersebut, SDN Sriwedari 1 Gunungpuyuh Kota Sukabumi sebetulnya sejak jauh hari telah bergerak cepat (Gercep) melakukan berbagai antisipasi, demi menciptakan perlindungan dan rasa aman bagi para pelajarnya.

Yaitu dengan selalu meningkatkan kewaspadaan, khususnya di pintu masuk sekolah dan meningkatkan peran aktif sekolah melalui guru piket.

Kepala SDN Sriwedari 1 Shandi mengungkapkan, jika kewaspadaan terhadap lingkungan sekolahnya selalu dilakukan terlebih sebelum adanya isu penculikan ramai di kalangan masyarakat.

“Menanggapi isu penculikan anak yang telah meresahkan orang tua, guru dan masyarakat, tentunya ini sangat
mengkhawatirkan bagi kami khusus di SDN Sriwedari 1. Terkait itu, kami pun memperketat penjagaan di pintu
masuk dan keluar sekolah, meningkatkan peran aktif sekolah melalui guru piket yang terus memantau keberadaan
aktifitas anak di dalam sekolah dan waspada pada waktu-waktu vital yaitu pada sebelum apel pagi, istrahat dan
jam pulang siswa,” terang Kepala SDN Sriwedari 1 Shandi kepada Radar Sukabumi, Senin (6/2).

Bahkan pihaknya juga selalu berkoordinasi dengan Bhabinkantibnas Polsek Gunungpuyuh, untuk melakukan
pengawasan serta memberikan sosialisasi kepada guru dan siswa.

Tidak hanya itu, sekolah juga menghimbau kepada orang tua siswa agar lebih tepat waktu menjemput anaknya saat
pulang sekolah.

“Saat menjemput harus bertatap muka langsung dengan guru wali kelas atau piket. Kita juga
demikian jika belum ada orang tua yang menjemput, anak tetap berada di kelas dengan pengawasan guru sampai
orang tua menjemput dan gerbang sekolah tetap kita tutup,” ujarnya.

Shandi menambahkan, bagi orang tua atau wali yang menjemput wajib mengisi ekspedisi penjemputan. Shandi
berharap kerjasama dari pihak orang tua dan sekolah juga sangat diharapkan dalam rangka mewaspadai isu
penculikan anak ini. (wdy)

Pos terkait