SDN Cimanggah 2 Dikenalkan Benda Bersejarah

SUKABUMI — Puluhan pelajar SDN Cimanggah 2 Kota Sulabumi, mengunjungi Museum Kipahare di Jalan Baros, Kota Sukabumi, kemarin, (21/11).

Para pelajar ini dikenalkan sekaligus mempelajari benda purbakala peninggalan jaman dahulu.

Kegiatan tersebut sengaja dilakukan, agar para pelajar memiliki banyak wawasan, terlebih dapat bertindak arif dan bijaksan dalam melestarikan benda-benda bersejarah.

“Saat ini, kami mengajak pelajar kelas 4 untuk belajar langsung tentang sejarah. Selain itu, juga berkaitan dengan pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), salah satunya mempelajari benda-benda purbakala,” kata salah seorang guru SDN Cimanggah 2 kota Sukabumi, Nenden Siti Rahma kepada Radar Sukabumi, kemarin (21/11).

Ditambahkannya, kegiatan ini pun untul menumbuhkan kembali minat pelajar untuk mengunjungi museum sebagai tempat belajar.

Menurutnya, minat belajar di museum sangat minim meskipun museum di Kota Sukabumi menyajikan benda-benda sejarah yang pengetahuannya tidak didapatkan di sekolah-sekolah.

“Ini merupakan tugas sekolah, tetapi juga bagian dari proses pembelajaran kepada para peserta didik untuk belajar sejarah,” terangnya.

Dengan kunjungan tersebut lanjut Nenden, para pelajar bisa andil menjadi komunitas yang mampu mempromosikan kekayaan dan keunikan warisan budaya Indonesia dalam konteks global maupun lokal.

Di samping itu, mengembangkan rasa bangga dengan identitas, sejarah, bahasa, dan keragaman budaya Indonesia, serta mendapatkan pemahaman mendalam akan pentingnya hal tersebut di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Alhamdulillah semua pelajar sangat antusias mempelajari benda bersejarah ini dengan seksama,” tuturnya.

Sementara itu, pengurus Museum Kipahare, Fawazia Widinilah memaparkan, dalam sepekan ini hampir tiga sampai lima sekolah yang berkunjung ke Museum Kipahare.

“Mayoritas pelajar SD yang sering berkunjung tapi, dari tingkat TK, PAUD dan SMA/SMK pun pernah berkunjung,” paparnya.

Fawazia menjelaskan, terdapat beberapa jenis benda purbakala yang berada di Museum Kipahare.

Diantaranya, alat pertanian tradisional, pusaka jaman dulu, alat musik tradisional, benda peninggalan Kolonial Belanda dan Jepang serta dokumen penetapan hari jadi Kota Sukabumi.

“Semua koleksi tersebut, hasil dari penulusuran relawan cagar budaya serta pemberian dari masyarakat,” pungkasnya. (cr16/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *