Santri Daarut Tarmizi Sukabumi Bisa Presentasikan 16 Tenses dalam Waktu di Bawah 5 Menit

Daarut Tarmizi Sukabumi

SUKABUMI – Santri Pondok Pesantren Daarut Tarmizi telah mampu mempresentasikan 16 tenses bahasa Inggris secara lengkap dengan durasi kurang dari lima menit. Itu merupakan salah satu hasil pelatihan bahasa Inggris yang diikuti santri Pondok Pesantren Daarut Tarmizi selama satu setengah bulan.

Santri Pondok Pesantren Daarut Tarmizi mengikuti kursus bahasa Inggris dengan metode mahir tanpa menulis. Mereka berlatih bahasa Inggris mulai dari kemampuan dasar.

Bacaan Lainnya

Dimas Holil selaku instruktur kursus mengaku melatih program percepatan bagi santri Pondok Pesantren Daarut Tarmizi tidak mudah. Karena umumnya butuh waktu hingga bertahun-tahun untuk memiliki mentalitas belajar bahasa Inggris yang tinggi. Namun, santri Pondok Pesantren Daarut Tarmizi mampu menguasai seluruh materi dengan baik dalam kurun waktu singkat.

“Secara umum seluruh santri sudah mencapai keterampilan yang ditargetkan,” kata Dimas Holil.

Materi yang dikuasai santri Pondok Pesantren Daarut Tarmizi di antaranya adalah 16 tenses, development grammar, speaking, conversation dan vocabulary.

Sementara keterampilan yang dikuasai santri seperti mendemonstrasikan 16 tenses, mampu berbicara di depan umum hingga mengajarkan kembali materi bahasa Inggris yang sudah dipelajari kepada orang lain.

Dari seluruh santri Pondok Pesantren Daarut Tarmizi, Jocky Maulana meraih poin tertinggi dengan 1.000 poin. Sementara ada empat santri lain yang juga mendapat grade A, mereka adalah Aaisy Genius Shabah Mubarak, Muhammad Ilham Ramadhan, Muhammad Kaysan Nafwan Ali dan Malik Nabil Al-Ghany.

“Seluruh tim A sudah siap untuk melakukan uji publik dengan penguasaan materi dan dapat dikembangkan dalam pelatihan lisensi,” ungkap Dimas.

Sementara itu, Ustadz Muhammad Nasihin selaku pengasuh Pondok Pesantren Daarut Tarmizi mengaku bangga kepada santrinya. Mengingat, mereka sebelumnya telah menguasai tamyiz dan mampu menerjemahkan 30 juz Al-Qur’an.

“Dengan tambahan ilmu baru ini, semoga santri menjadi semakin termotivasi untuk mengasah terus ilmunya, jadi selain baik secara agama, mereka juga mempunyai kemampuan yang mumpuni untuk menjadi bekal di masa depan,” tutur Ustadz Muhammad Nasihin.***

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *