Ribuan Anak PAUD Gelar Manasik Haji

SUKABUMI – Ribuan anak Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) memadati di Lapang Yonif 310 Cikembar, Kabupaten Sukabumi untuk mengikuti peragaan manasik haji.

Kegiatan yang sudah menjadi agenda tahunan ini, diikuti sejumlah PAUD dari dua kecamatan. Yakni, Kecamatan Cikembar dan Kecamatan Cicantayan.

Dari pantauan Radar Sukabumi, para siswa-siswi PAUD ini, tidak hanya mengenakan pakaian ikhrom layaknya jamaah haji di tanah suci Mekkah.

Namun, peserta juga dikelompokan menjadi beberapa belas negara. Meski berada dibawah terik matahari yang menyengat, para peserta tetap antusias dan penuh semangat mengikuti arahan guru dalam melakukan proses ibadah haji ini.

Para peserta bergantian melakukan wukuf di Arafah, berdoa di kabin Arofah, melempar jumroh, thawaf hingga tawaf ifada, hingga ke sumur Zam-Zam.

Ketua Pengurus Cabang (PC) Himpaudi Kecamatan Cikembar, Teti Sumiati mengatakan, sebanyak 1650 anak PAUD yang mengikuti manasik haji kali ini.

“Pelatihan manasik haji tingkat PAUD ini untuk memupuk keimanan serta mengenalkan rukun Islam yang ke lima yaitu menunaikan ibadah haji serta bagaimana tata cara dan urutan pelaksanaan ibadah haji secara sederhana kepada seluruh anak didik,” kata Teti kepada Radar Sukabumi, belum lama ini.

Teti menambahkan, kegiatan rutin yang dilaksanakan ini selain untuk memberikan wawasan terhadap anak tentang tata cara ibadah haji juga sebagai pendidikan karakter.

Sehingga mereka bisa memperoleh ilmu, sebagai pondasi yang akan menguatkan mereka dalam mengarungi kehidupan.

“Kami menanamkan ke agamaan dari sejak dini, setidaknya anak bisa tau tentang manasik haji,” tuturnya.

Teti menerangkan, dalam kegiatan manasik haji ini, calon jamaah haji dilatih tentang tata cara pelaksanaan ibadah haji yang akan dilaksanakannya.

Semisal, rukun haji, persyaratan, wajib, sunah, maupun hal-hal yang tidak boleh dilakukan selama pelaksanaan ibadah haji.

Selain itu, para calon jamaah haji juga akan belajar bagaimana cara melakukan praktik tawaf, sa’i, wukuf, lempar jumrah dan prosesi ibadah lainnya dengan kondisi yang dibuat mirip dengan keadaan di tanah suci.

“Dengan adanya kegiatan ini, akan memunculkan awal yang baik bagi anak agar termotifasi lebih dalam untuk dapat melakukan manasik haji secara keseluruhan dengan urutan yang benar dan ending-nya bisa melakukan ibadah haji yang sebenarnya. Makna yang terdapat dalam ibadah haji dapat terfahami dengan baik serta terus bertumbuh semangat sehingga ibadah haji menjadi salah satu visi hidupnya,” pungkasnya. (Cr16/e)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *