Peminat Keguruan dan Kesehatan Turun Drastis

MALANG – Jumlah peminat jurusan keguruan dan ilmu kesehatan di PTS (perguruan tinggi swasta) mulai menurun.Tahun ini, dari seluruh PTS di Kota Malang, mahasiswa jurusan keguruan menurun hingga 1.000 pendaftar. Data ini dipaparkan Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) Jawa Timur Prof Dr Sukowiyono.

Sukowiyono menjelaskan, salah satu turunnya peminat ini ada dua faktor. Pertama, stok guru dan tenaga kesehatan sudah overload (melebihi batas).

Dari data Kemendikbud, kebutuhan guru 100 ribu orang, tapi jumlah yang kuliah di jurusan keguruan ada 300 ribu. Begitu pula dengan tenaga medis, rasio antara peminat dan lowongan karir terlampau jauh.Faktor kedua, baik lulusan guru dan tenaga kesehatan tidak bisa langsung diterima begitu saja. ”Mereka kan wajib ikut pendidikan profesi selama setahun. Makanya peminatnya sedang lesu,” ungkap pria yang juga rektor Universitas Wisnuwardhana ini.

Dia mencontohkan, lulusan keguruan harus ikut program pendidikan guru (PPG) dulu. ”Ikut PPG yang dibiayai pemerintah itu harus ke daerah 3T (tertinggal, terdepan, terjauh) dulu selama setahun. Ini kan merugikan lulusan keguruan,” tambahnya.Klasterisasi perguruan tinggi bisa jadi solusi mendongkrak peminat di kedua jurusan. Saat ini, PTS tidak lagi diasuh Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis). Namun, melalui L2 Dikti (Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi), baik PTS dan perguruan tinggi negeri (PTN), digabung menjadi satu dan diklasterisasi sesuai kemampuan antarkampus.

Nah, untuk klasterisasi ini bagi kampus yang siap menjadi world class university, masuk ke dalam klaster satu. Untuk klaster dua dan tiga, fokus pada akreditasi dan klaster 4–5 fokus pada peningkatan jumlah mahasiswa di beberapa jurusan atau di beberapa kampus.

”Ini saya kira bisa membantu. Namun perlu diawasi, kiranya ada program bersama antarklaster yang bisa menggenjot jumlah mahasiswa, utamanya dari PTS,” kata Suko.Sebelumnya, saat berkunjung ke Malang pada Senin lalu (27/8), Direktur Pembinaan Kelembagaan Perguruan Tinggi Dr Totok Prasetyo BEng MT l menyatakan, memang ada kemerosotan peminat beberapa jurusan. ”Kemungkinan turunnya peminat di kedua jurusan karena tergantikan jurusan berbau digital,” kata Totok.

Saat ini, memang jurusan digital seperti jurusan teknik jaringan, desain, dan jurusan yang berbasis teknologi lebih disukai. ”Hanya aneh saja, kok keguruan sepi peminatnya. Makanya perlu dievaluasi melalui klasterisasi L2 Dikti tadi,” tambah Totok.

Selain untuk mendongkrak jumlah mahasiswa, klasterisasi bisa membantu kampus swasta dan negeri bisa segera menaikkan peringkatnya.

 

(san/c2/abm)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *