MKM Tunjang Prestasi Belajar Siswi Madrasah

BELAJAR BARENG: Para peserta bimtek mendengarkan pemaparan narasumber tentang pentingnya pengelolaan sanitasi madrasah.

BOGOR, RADARSUKABUMI.com – Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM) sangat penting diajarkan, karena menunjang prestasi belajar siswi madrasah. MKM pada sekolah/madrasah, adalah bagaimana cara mengelola kebersihan mestruasi dari aspek sarana prasarana, edukasi, dan sosial dalam lingkup sekolah/madrasah.

Konsultan UNICEF Indonesia, Yayuk Mukaromah mengatakan bahwa banyak siswi yang memilih abstain sekolah karena malu atau takut saat mentruasi tiba, hal ini berdampak sekali pada prestasi belajar siswi madrasah.

Bacaan Lainnya

“Unicef sudah melakukan penelitian sejak 2015 bahwa banyak sekolah/madrasah yang kurang memperhatikan permasalahan menstruasi di sekolah,” ujar Yayuk saat menjadi narasumber dalam acara Bimtek Pengelolaan Sanitasi Madrasah di Bogor, baru-baru ini.

Dikatakan Yayuk, untuk jenjang dasar/ ibtidaiyah, di usia yang masih dini, para siswi ibtidaiyah belum mengerti tentang menstruasi dan bagaimana menanggapinya. Menurutnya, bahkan, saat seorang gadis memasuki masa menstruasi, orangtua dan guru tidak nyaman memberi informasi mengenai proses psikologi dan cara menjaga kebersihan saat menstruasi.

“Ketidaktahuan ini menciptakan mitos dan ketabuan yang mengesankan menstruasi sebagai penyakit atau kutukan. Hal ini membuat para gadis dan perempuan percaya mereka kotor dan tidak suci,” ujarnya.

“Kami sangat memperhatikan pentingnya menstruasi dan kami mendesain modul Manajemen Kebersihan Menstruasi yang kami sampaikan melalui lembaga lembaga pendidikan dan kesehatan.” terangnya.

Menurut Yayuk, MKM harus dimulai dari jenjang dini. Materi yang disampaikan juga harus disesuaikan dengan jenjang penidikan. MKM diharapkan dapat menghilangkan segala macam mitos dan hal tabu yang dibawa dari lingkungan rumah sekitar dan membayangi para siswi maupun siswa secara progressive.

“Kami perhatikan MKM di sekolah/madrasah mulai menunjang prestasi belajar siswi, lebih lanjut lagi dapat mencipkan sanitasi sekolah/madrasah yang baik, sehat dan bagus,” pungkasnya.

(mar)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *