Disdikbud Kota Sukabumi Lokakarya 2, PSP Harus Fokus ke Peserta Didik 

Disdikbud Kota Sukabumi Lokakarya 2
Seluruh peserta Program Sekolah Penggerak angkatan 1 saat mengkuti kegiatan lokakarya ke-2. (Insert) Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi saat membuka acara Lokakarya 2 PSP angkatan 1 di salah hotel di Kota Sukabumi, Kamis (16/12/2021).

SUKABUMI – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Sukabumi bekerjasama dengan Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah V Provinsi Jawa Barat menggelar Lokakarya ke-2 Program Sekolah Pengerak (PSP) Angkatan ke-1, di salah satu hotel di Kota Sukabumi, Kamis (16/12/2021).

Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi Yemmy Yohanni mengatakan, program PSP merupakan upaya untuk mewujudkan visi Pendidikan Indonesia dalam mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila.

Bacaan Lainnya

“PSP ini tentunya berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik yang mencakup kompetensi (literasi dan numerasi) dan karakter, diawali dengan SDM yang unggul seperti kepala sekolah dan guru,” ujar Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi, Yemmy Yohanni kepada Radar Sukabumi, Kamis (16/12).

Untuk itu menurutnya lokakarya ini sangat penting diikuti oleh para sekolah yang sudah ditunjuk sebagai program Sekolah Penggerak.

Yemmy menambahkan, kegiatan lokakarya tersebut difasilitasi oleh Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Taman Kanak-kanak dan Pendidikan Luar Biasa (P4TK TK-PLB).

Diketahui Kota Sukabumi memiliki 13 program Sekolah Penggerak, diantaranya dua sekolah dari jenjang PAUD, empat dari SD, tiga dari jenjang SMP dan 4 sekolah dari jenjang SMA.

“Jadi hari ini kita kembali menggelar lokakarya kedua untuk PSP angkatan pertama. Kegiatannya Disdikbud Kota Sukabumi berkolaborasi dengan KCD Pendidikan Wilayah V Provinsi Jabar yang memang membawahi SMA,” tutur Yemmy.

Lokakarya kali ini mengambil tema “Pemanfaatan Data Sekolah untuk Peningkatan Kualitas Pembelajaran di Sekolah” .

“Kegiatan lokakarya inikan kegiatan diskusi antara kepala sekolah dan pengawas sekolah mengenai satu issue yang dihadapi setiap sekolah, kebetulan untuk sekarang temanya tentang pemanfaatan data untuk meningkatkan kualitas sekolah.

Nah, disini mereka akan berbagi cerita tentang data yang ada disekolah lalu data itu bagaimana cara memanfaatkannya agar meningkatkan kualitas pembelajarannya yang ada di sekolah masing-masing,” ucapnya menjelaskan.

Ia pun berharap dengan diadakannya lokakarya 2 ini, seluruh peserta saling berbagi pengalaman serta menganalisis hasil pembelajaran juga mengakomodir harapan warga sekolah terhadap pembelajaran yang berdampak kepada murid.

Menurutnya, sejak ditetapkan Sekolah Penggerak pada Juli 2021 kepada 13 sekolah di Kota Sukabumi, progres pelaksanaan PSP sudah menghasilkan beberapa kegiatan, seperti yang pertama masing-masing Sekolah Penggerak sudah mulai menyusun perangkat ajar yang berbasis pada kurikulum prototipe 2022.

Kurikulum prototipe sendiri merupakan kurikulum berparadigma baru kurikulum yang ada di Sekolah Penggerak.

“Kurikulum prototipe disusun berfokus kepada murid jadi intinya setiap pembelajaran di sekolah penggerak itu harus terdirevisiensi paradigma baru.

Nah, dalam pembelajaran paradigma baru ini perangkat ajarnya sudah mulai disusun mulai dari capaian pembelajaran.

Kalau di kurikulum 13 itu ada yang namanya kompetensi dasar, maka di dalam kurikulum paradigma baru ini output dari pembelajaran adalah capaian pembejarannya,” terangnya.

Kemudian yang kedua sekolah juga melaksanakan projek. Di Program Sekolah Penggerak ini diwajibkan selama empat tahun melaksanakan tujuh projek, satu tahun minimal dua projek untuk dilaksanakan oleh sekolah penggerak.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *