Disdikbud Kota Sukabumi Dorong 171 Sekolah Daftar Kurikulum Merdeka

Merdeka Belajar
DIWAWANCARA: Kadisdikbud Kota Sukabumi, Mohammad Hasan Asari didampingi Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Roni saat diwawancarai awak media baru-baru ini. (widi/radarsukabumi)

SUKABUMI – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) kembali membuka pendaftaran Kurikulum Merdeka tahun ajaran 2023/2024, mulai Senin 6 Februari 2023 hingga Jumat 31 Maret 2023 melalui platform Merdeka Belajar.

Adapun tujuan Kurikulum Merdeka adalah memberikan fleksibilitas dan dukungan bagi pendidik untuk bergotong
royong menciptakan pembelajaran yang berkualitas, sesuai dengan kebutuhan pelajar dan kondisi satuan pendidikan.

Bacaan Lainnya

Guna mendukung program Kemendikbudristek tersebut, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Sukabumi terus mendorong satuan pendidikan yang ada di wilayahnya tersebut untuk menerapkan Kurikulum Merdeka.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kota Sukabumi, Mohammad Hasan Asari mengatakan, tahun 2021/2022 Kota Sukabumi sudah memiliki 76 sekolah mulai dari tingkatan PAUD, SD dan SMP yang sudah menerapkan Kurikulum Merdeka.

“Tahun ini sudah dibuka kembali untuk pendaftarannya mulai Senin 6 Februari kemarin, untuk pendaftaran sendiri
itu dilakukan oleh masing-masing sekolah dan Disdik hanya memfasilitasi dan mendukung,” terang Kadisdikbud Kota Sukabumi, Mohammad Hasan Asari kepada Radar Sukabumi, Rabu (8/2).

Di pendaftaran tahun ke-2 ini, pihaknya mendorong 171 sekolah untuk mendaftar Kurikulum Merdeka. Sebanyak
171 sekolah tersebut diantaranya 48 sekolah jenjang SMP dan 123 sekolah jenjang SD.

“Ke-171 sekolah tersebut yang dirasa sudah siap dan mampu untuk menerapkan Kurikulum Merdeka dan tentunya kita sangat mendorong mereka untuk segera mendaftar,” ucapnya.

Hasan berharap, di tahun 2023 ini satuan pendidikan di Kota Sukabumi sudah mulai menerapkan dan mengimplementasikan Kurikulum Merdeka.

“Kami akan terus memotivasi seluruh satuan pendidikan, baik negeri maupun swasta di Kota Sukabumi untuk mendaftar IKM secara mandiri,” ujarnya.

Merdeka Belajar ini, lanjut Hasan, merupakan kurikulum yang mengoptimalkan kompetensi, bakat dan minat siswa
untuk belajar secara mendalam. Dia mengatakan, jenis kurikulum ini menekankan pada penguasaan materi siswa
dengan memberikan konten, sehingga siswa tidak hanya belajar di dalam kelas, melainkan juga bisa mendalami
materi pelajaran saat di rumah.

Pola pembelajaran ini, katanya, menyenangkan, sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa. Menyenangkan ini
merupakan titik tekan dari Kurikulum Merdeka yang bertujuan untuk mengasah minat dan bakat anak sejak dini.

“Fokus kurikulum ini pada materi esensial, pengembangan karakter dan kompetensi peserta didik. Peserta didik bisa merdeka memilih materi yang ingin dipelajari, sesuai minat masing-masing,” imbuhnya.

Kurikulum ini juga mengutamakan strategi pembelajaran berbasis proyek. Artinya, peserta didik akan mengimplementasikan materi yang telah dipelajari melalui proyek atau studi kasus, sehingga pemahaman konsep bisa lebih terlaksana.

“Alhamdulilah pada semester kamarin beberapa sekolah  yang memang sudah menerapkan Kurikulum Merdeka
sudah mulai menerapkan proyek penguatan Pancasila yang di mana kegiatan ini biasanya dilaksanakan di setiap akhir semester,” tutur Hasan.

Sementara itu, Kepala Bidang pendidikan Dasar Disdikbud Kota Sukabumi, Roni Abdurahman menambahkan,
Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakulikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal, agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.

Dijelaskan Roni, sekolah yang mendaftar Kurikulum Merdeka ini nantinya akan dilih level tingkatan sesuai
kemampuan dan kesiapan sekolahnya masing-masing yaitu Kurikulum Mandiri belajar, Kurikulum Mandiri
Berubah dan pilihan Kurikulum Merdeka Berbagi. (wdy)

Pos terkait