Digitalisasi Bikin Kuliah di Kampus STH Pasundan Makin Asyik

SIAP TERIMA MAHASISWA BARU: Plt Ketua STH Sukabumi Abah Ruskawan menunjukkan ruangan perkuliahan baru dengan sistem teknologi tinggi dilengkapi dengan AC dan fasilitas lengkap penunjang perkuliahan lainnya, agar mahasiswa semakin nyaman kuliah di STH Pasundan Sukabumi.

SUKABUMI – Memasuki tahun ajaran baru 2020/2021, Sekolah Tinggi Hukum (STH) Pasundan terus berbenah diri dan siap untuk menerima mahasiswa baru.

Pembenahan yang dilakukan mencakup sarana prasarana perkuliahan, pengembangan dan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) hingga terus mengembangkan jaringan (networking).

Bacaan Lainnya

Menurut Plt Ketua STH Sukabumi Abah Ruskawan, kunci perguruan tinggi itu harus mengacu pada tiga pilar yakni Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Demikian juga dengan STH Pasundan Sukabumi yang kini dipimpinnya, harus mengacu pada tiga pilar tersebut jika menginginkan kampus ini menjadi besar.

“Sinergi di antara tiga pilar perguruan tinggi sangat penting, karena akan menghasilkan mutu perkuliahan yang bagus, apabila semuanya saling bersinergi dengan baik maka dapat membuat mutu Tri Dharma kampus melejit,” ujar Plt Ketua STH Sukabumi Abah Ruskawan kepada Radar Sukabumi yang ditemui di ruang kerjanya.

Terutama di era milenial saat ini, Abah yang dikenal sebagai pakar dalam hal kebudayaan itu menegaskan bahwa STH Pasundan Sukabumi di kepemimpinannya ini harus mampu menangkap keinginan dari semua kelompok termasuk milenial.

“Benar sekarang zamannya milenial, STH Sukabumi harus bangkit dan mampu menangkap keinginan pasar terutama dari kalangan generasi milenial. Saya dan tim akan berbenah dan melakukan hal itu demi memberikan layanan pendidikan terbaik kepada masyarakat,” tegasnya.

Lantas apa sih yang bisa dijual STH Pasundan Sukabumi ke kelompok milenial itu? Abah yang kerap mengenakan ikat kepala itu menjawab bahwa yang bisa dijual STH Pasundan Sukabumi ke kelompok milenial adalah STH Pasundan Sukabumi wajib berbenah dan mengikuti perkembangan zaman.

“Betul tidak sih STH dibutuhkan oleh publik? Tentu saja hal ini bisa dilihat dari bagaimana produk Memorandum of Understanding (MoU) yang dihasilkan kampus dengan kelompok masyarakat maupun pemerintahan, serta bagaimana tindak lanjutnya?,” ungkapnya.

Lebih lanjut diuraikan oleh Abah Ruskawan bahwa untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas kampus, tentunya semua unsur juga harus saling terintegrasi, tidak bisa berjalan sendiri-sendiri.

“Untuk mengmbangkan perguruan tinggi tidak hanya cukup dengan satu bidang saja, tetapi semua komponen harus berintegrasi satu dengan yang lain, harus saling bekerjasama menuju ke satu tujuan yang telah digariskan bersama,” tuturnya.

Sejak dilantik pada 9 Januari 2020, sudah banyak gebrakan-gebrakan yang dilakukan Abah Ruskawan untuk meningkatkan kualitas kampus STH Pasundan Sukabumi.

Baik dari sisi kualitas dosen pengajar maupun sarana prasarana kampus, terutama ruang perkuliahan hingga ekspos atau pengenalan lebih jauh tentang STH Pasundan Sukabumi ke masyarakat luas.

“STH Pasundan Sukabumi ini mengedepankan tata kelola perguruan tinggi yang baik. Kami untuk saat ini terus berbenah diri. Perbaikan kami lakukan dengan meningkatkan kualitas SDM dosen maupun saran dan prasarana untuk kegiatan belajar mengajar,” ungkapnya.

Dalam usahanya untuk meningkatkan dan mengembangkan STH Pasundan Sukabumi, Abah yang juga Pengurus Yayasan Perguruan Tinggi Pasundan yang membawahi UNPAS, STH, STKIP, dan STIE tersebut telah membuat terobosan-terobosan cerdas.

Diantaranya baru-baru ini pihaknya telah melaksanakan workshop dosen dan workshop penelitian dengan mendatangkan narasumber dari Bandung bertempat di kampusnya Jl. Pasundan, Nyomplong, Kec. Warudoyong, Kota Sukabumi.

Tidak hanya itu, Abah dan tim juga merehab empat ruang perkuliahan yang dilengkapi dengan sistem digitalisasi serta ruang perpustakaan, sehingga sekarang untuk kuliah online lancar dilakukan.

“Alhamdulillah bisa dilihat ruang kuliah STH Pasundan Sukabumi sudah sangat nyaman, selain ber-AC juga sudah dilengkapi dengan komputer canggih dengan seri terbaru, sehingga dalam kondisi pandemi Covid-19 ini kita tidak kesulitan melaksanakan perkuliahan secara online, dan tentunya dengan fasilitas yang telah ditambah dan serba digital ini STH Pasundan Sukabumi sudah siap menerima mahasiswa baru dan penerimaan mahasiswa baru ini telah dibuka dari sekarang untuk itu segera bergabung dengan menjadi mahasiswa STH Pasundan Sukabumi,” terangnya.

Abah pun tidak memungkiri, semua hal yang dilakukan itu untuk memenuhi tuntutan zaman yang terus berkembang.

“Kalau tidak mau terus tertinggal dan ditinggalkan oleh perguruan tinggi lainnya apalagi era milenial sekarang ini STH Pasundan Sukabumi dituntut untuk serba cepat, baik dalam mengakses informasi mengenai kampus maupun keberadaan kampus STH Pasundan itu sendiri. Jangan sampai masyarakat Kota/Kabupaten Sukabumi tidak tidak mengetahui bahwa di Sukabumi ada Sekolah Tinggi Hukum yang bagus dan berkualitas,” tegasnya.

Dalam membangun dan membesarkan kampus, Abah juga mengadopsi sistem networking (jaringan,red) seluas-luasnya. Baik itu jaringan pemerintahan, pengusaha bahkan masyarakat luas. Semua harus diajak untuk bersinergi brsama-sama membangun Sukabumi yang lebih baik.

“Tidak terbantahkan sejak ratusan tahun silam, bahwa yang namanya netwoking itu salah kunci keberhaslilan dalam membangun citra diri maupun lembaga. Kita tidak boleh merasa besar diri, mentang-mentang sudah besar. Ingat bahwa untuk bisa menjadi besar itu karena adanya orang lain juga,” tandasnya.

Pria ramah ini kembali menegaskan, sekarang ini eranya bekerja dengan tim, kehandalan suatu tim akan menjadi kunci kesuksesan dalam membesarkan lembaga serta mau membangun jaringan yang luas.

“Sehingga kededepannya terbangun satu pemikiran STH Pasundan Sukabumi itu bukan hanya milik dosen maupun mahasiswa semata, tetapi sampai ke pemerintah daerahpun merasa memilikinya. Dan untuk target kedepannya, STH di tahun 2024 harus sudah terakreditasi A. Semua itu bisa tercapai kalau semua komponen, terutama civitas akademik kampus siap untuk mengubah kultur. Artinya ketua, wakil ketua maupun bidang-bidang mau dan mampu bekerja sesuai dengan tupoksinya

SERBA DIGITAL: Dosen STH Pasundan Sukabumi saat memberikan materi kuliah kepada para mahasiswanya secara online di tengah pandemi Covid-19.

masing-masing,” pungkasnya. (sri)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *