Bentuk Karakter Siswa Via Aplikasi Sukuraga

widi/radarsukabumi MEDIA PEMBELAJARAN: Sejumlah pengunjung melihat seni wayang Sukuraga di Gedung Juang Kota Sukabumi.

SUKABUMI, RADARSUKABUMI.com – Memeriahkan Hari Anak Nasional (HAN) 2019, Yayasan Sukuraga menggandeng Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Sukabumi meluncurkan aplikasi pendidikan media digital berbasis wayang suku raga bernama “Sukuraga” di Gedung Juang Kota Sukabumi, Selasa (23/7).
Walikota Sukabumi Achmad Fahmi mengatakan, saat ini metode pembelajaran terus berkembang mengikuti perkembangan teknologi. Namun perlu juga disesuaikan dengan kearifan lokal dan perkembangan teknologi informasi.

“Saat ini metode pembelajaran di Kota Sukabumi terdapat kearifan lokal yang cocok untuk pembentukan karakter anak yakni wayang Sukuraga,” terang Fahmi kepada Radar Sukabumi.
Menurutnya, kesenian wayang Sukuraga khas Sukabumi yang memadukan seni rupa, musik, teater wayang dan sastra.

Bacaan Lainnya

Seni wayang ini tidak mengacu pada literasi wayang tradisi Ramayana dan Mahabarata. Melainkan sesuai dengan arti Sukuraga yakni memainkan wayang tokoh yang diambil dari nama bagian tubuh manusia seperti mata, hidung, telinga, mulut, tangan, dan kaki.

Wayang Sukaraga sendiri merupakan karya Effendi yang sering disapa dengan Pendi Sukuraga, seniman dari Kota Sukabumi. Kesenian ini telah mendapatkan pengakuan dari Pemkot Sukabumi dalam surat keputusan Walikota Sukabumi Nomor 55 Tahun 2016 tentang Wayang Sukuraga sebagai Kesenian Asli Daerah Kota Sukabumi.

Ia berharap metode ini dapat menjadi pendorong lahirnya generasi yang unggul dan cerdas, serta mencintai seni dan budaya. Sehingga anak dapat memiliki modal yang kuat dalam menghadapi tantangan zaman.
Ketua Program dan Pelatihan Yayasan Sukuraga Dyah Lyesmaya mengatakan, hampir seluruhnya anak-anak menguasai teknologi tak terkecuali handphone. Melihat hal itu, Yayasan Sukuraga berinovasi dengan meluncurkan aplikasi yang bisa diunduh di playstore.
“Memang untuk media pembelajaran digital ini kita masih dalam tahap pengembangan belum sempurna, tetapi kami berharap dengan adanya aplikasi ini bisa sebagai media pendidikan karakter bagi anak-anak,” terang wanita yang juga aktif menjadi dosen di Universitas Muhammadiyah Sukabumi ini.
Ada empat fitur yang bisa dipilih di aplikasi ini yaitu simulasi, pengetahuan, info dan quiz. Sebagai pembelajaran karakrter bagi anak, di dalamnya ada pengetahuan tentang anggota tubuh manusia. Diterangkan bagaimana tangan, mulut mata itu digunakan yang benar atau kaki itu melangkah ke arah yang baik itu seperti apa.

Menurutnya semua pihak harus dapat memastikan agar anak dapat hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi secara optimal, sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Tentunya kecerdasan yang optimal tentu harus didukung oleh keluhuran budi.
Sementara itu kegiatan tersebut direspon positif Muhdan, Kepala SD Aisyiyah. Menurutnya aplikasinya bagus bila diberikan kepada anak, terutama guru untuk bahan pembelajaran karakter anak. Namun sayangnya, aplikasi ini dinilai masih banyak kekurangan karena masih dalam tahap pengembangan.
“Tadi saya sudah unduh di play store dan memang bagus. Hanya saja masih banyak kekurangan seperti ada contohnya ketika kita memberi itu bagus menggunakan tangan kiri atau kanan, kalau misalnya tangan kanan kasih tanda ceklis sedangkan kiri berikan tanda X, atau bisa juga ketika anak pilih tayangan kiri itu bisa kasih suara bilang itu jawabannya salah,” ujarnya yang mengharapkan Yayasan Sukuraga terus melakukan pengembangan sehingga terlihat sempurna.

 

(wdy)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *