30 Santri Penerima Beasiswa Berangkat ke Al-Azhar

SIAPKAN SDM UNGGUL: Para Santri Penerima Beasiswa ke al-Azhar Mesir.

JAKARTA – Kementerian Agama (Kemenag) terus berupaya meningkatkan kualitas SDM santri melalui berbagai program. Terbaru, Kemenag memberangkatkan 30 santri penerima manfaat Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB), mereka akan belajar di Universitas Al-Azhar Kairo Mesir.

Keberangkatan mereka dilepas Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin Amin. Dirjen Pendis berpesan agar para santri fokus dalam belajar.

Bacaan Lainnya

“Manfaatkan waktu yang ada dan beasiswa yang diberikan kepada kalian. Harus fokus pada studi yang akan dijalani,” tutur Kamaruddin saat memberikan arahan kepada santri PBSB, di Jakarta.

“Kalian harus menjadi penjaga gawang keberagamaan Islam di Indonesia. Kalian harus betul-betul mendalami agama dan betul-betul ahli di bidang yang akan kalian ambil,” imbuhnya.

Dikatakan Kamaruddin, beasiswa PBSB ke Al-Azhar merupakan program kali pertama yang dicetuskan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag. Menurutnya, program ini didanai oleh Kemenag secara full.

Dirjen Pendis juga meminta kepada para santri, untuk tidak hanya bergaul dengan teman yang berasal dari Indonesia saja. Tetapi, lanjut Kamaruddin, para santri harus bergaul dan membuka pertemanan dengan orang dari berbagai negara.

“Bergaulah dengan orang dari berbagai negara, buka jaringan pertemanan seluas mungkin. Jangan hanya kenal dengan teman yang dari Indonesia saja. Tentunya, menjalin pertemanan yang mendukung dalam mengembangkan keilmuan yang akan kalian jalani,” ujar alumni Pondok Pesantren Sengkang ini.

Kasubdit Pesantren, Basnang Said menuturkan, bahwa 30 santri yang akan belajar di Universitas Al-Azhar Kairo Mesir merupakan para santri pilihan yang telah lolos seleksi yang panjang dan ketat. Menurutnya, seleksi tahap akhir langsung ditangani oleh pihak Al-Azhar Kairo Mesir.

“Beasiswa yang diberikan kepada para santri PBSB meliputi biaya seleksi, matrikulasi, visa, transportasi keberangkatan dan kepulangan (saat menyelesaikan studi), biaya hidup, asrama, serta tunjangan kitab,” terang Basnang.

Dikatakan Basnang, sebelum berangkat ke Al-Azhar, para santri mengikuti pembekalan bahasa Arab selama empat bulan. Hal ini untuk bekal dan pendalaman kemampuan bahasa Arab para santri ketika belajar di universitas Al-Azhar, di Mesir. (uiz)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *