SUKABUMI – Wisuda bukanlah purna tugas bagi wisudawan semua untuk berhenti belajar, namun sebaliknya ilmu yang sudah didapatkan di kampus ini akan dilanjutkan, untuk digunakan membantu masyarakat dalam menyelesaikan permasalahan dan tantangan yang semakin kompleks ke depan.
Pesan tersebut disampaikan Rektor Institut Manajemen Wiyata Indonesia (IMWI), Ryan Kurniawan pada bagian awal amanatnya bagi para wisudawan yang diwisuda pada Sabtu (29/10).
Sebanyak 120 orang wisudawan hadir bersama dengan sanak famili, kerabat dan teman dekat. Berbagi kebahagiaan, rasa syukur dan haru akan pencapaian dari sang wisudawan berupa kelulusan dan gelar sarjana pada program S1 di Institut Manajemen Wiyata Indonesia.
“Anda telah menyelesaikan sebuah perhelatan lari di sebuah lintasan dan hari ini adalah ujung atau garis finish dari lintasan itu. Satu larian melintasi tahapan kebisaan atau kompetensi telah Anda lalui,” ucap Rektor IMWI, Ryan Kurniawan dalam amanatnya yang diterima Radar Sukabumi.
“Setelah ini, lanjutkan lari Anda pada lintasan berikutnya, karena Anda harus melengkapi kebisaan dan kompetensi Anda dengan output berupa karya dan prestasi sampai akhir hayat nanti. Seperti gajah yang meninggalkan gading dan seperti macan yang meninggalkan belang, Anda harus meninggalkan karya, prestasi dan nama baik tatkala Anda telah tiada nanti,” ujarnya.
Selanjutnya Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi dalam sambutannya menyampaikan selamat dan apresiasi kepada IMWI yang telah memberikan kontribusi positif dalam Angka Partisipasi Murni (APM) di bidang pendidikan Kota Sukabumi.
“Tentunya tanpa dukungan IMWI, tidak mungkin Kota Sukabumi meraih prestasi dalam APM di tingkat Jawa Barat, khususnya APM di bidang pendidikan,” kata Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi.
wisudawan tertua yang berhasil penyelasaikan studinya pada Prodi Administrasi Bisnis IMWI.
Tidak lupa ucapan selamat disampaikan Fahmi kepada para wisudawan. Ada tiga hal penting yang disampaikannya, yaitu para wisudawan harus memiliki tanggungjawab akademis, moral dan sosial.
“Perilaku, budaya dan ucapan Anda harus menunjukkan bahwa Anda memang seorang akademis (terpelajar,red). Permasalahan yang ada di sekitar, menjadi tanggungjawab moral Anda untuk ikut mengatasinya. Lalu sebagai perwujudan tanggungjawab sosial, mari bersama-sama memberikan dukungan dan bantuan kepada warga masyarakat yang membutuhkan, serta ikut berpartisipasi aktif dalam pembangunan Kota Sukabumi yang lebih baik ke depan,” pesannya.
Nur Asiah sebagai perwakilan wisudawan, dalam penyampaian kesan dan pesannya, menyoroti bagaimana IMWI mampu menjadikan siapa mereka hari ini. Para wisudawan berangkat dari berbagai perbedaan, dari berbagai keadaan dan dari berbagai kekuatan niat tujuan. Selama berkuliah di IMWI lalu ditempa hingga menjadi pribadi yang tangguh yang siap mengabdi demi keberlangsungan negeri.
Terimakasih setulus-tulusnya pun disampaikan kepada bapak dan ibu orang tua, wali, serta sanak keluarga, untuk setiap tetes peluh yang jatuh demi kelancaran studi, dan untuk setiap air mata yang mengiringi sujud-sujud penuh doa.
“Namun tentunya wisuda ini bukanlah puncak prestasi yang berhasil kami gapai. Tapi kami berharap, dengan diwisudanya kami pada hari ini, bisa menjadi sedikit penawar perihnya lelah dalam mendidik dan membesarkan kami selama ini. Semoga wisuda ini dapat menjadi hadiah kecil yang dapat kami persembahkan untuk membalas cinta dan kasih sayang bapak dan ibu orang tua yang begitu luar biasa besarnya yang telah tercurah menahun kepada kami,” ucap Nur Asiah.
Sementara itu ada hal menarik pada wisuda IMWI kali ini. Yaitu ikut diwisudanya R Gunawan Yusuf, wartawan senior Sukabumi menjelang genap usianya yang ke-70 tahun.
Abah Gunawan, begitu ia disapa terlihat berjalan menuju panggung pelantikan wisudawan sambil menahan haru dan begitu sampai panggung tangisnya pecah. Abah Gunawan sempat meneteskan air mata begitu tali toga dipindah dari kiri ke kanan oleh Rektor IMWI dan mendapatkan tepuk tangan gemuruh dari wisudawan lain.
“Saya tidak minder justru lebih bersemangat bisa ketemu anak muda di bangku kuliah. Walaupun tidak muda lagi, tapi tuntutan zaman membutuhkan ilmu, terutama di dunia kewartawanan,” ucap Abah Gunawan.
Abah Gunawan pun mengaku sangat bahagia ikut diwisuda, bersama mahasiswa lain yang rata-rata usia mereka di kisaran usia cucunya.
“Mudah-mudahan menjadi motivasi bagi rekan-rekan yang masih muda, terutama wartawan untuk terus belajar. Dunia kewartawan membutuhkan insan yang unggul. Maka kuliah, belajar dan menuntut ilmu dengan baik tidak boleh diabaikan,” pesannya.(*/sri)
