Awal Menjanjikan

BEKASI – Keputusan pelatih timnas U-23 Indonesia memilih Andritany Ardhiyasa, Stefano Lilipaly, dan Alberto Goncalves mengisi slot pemain senior, sungguh jitu. Kiper Andritany membuat tenang di belakang, sedangkan Lilipaly dan Beto menghadirkan ketajaman di depan.

Setelah miskin gol dalam tujuh laga internasional selama 2018, Indonesia menggila pada pertandingan pertamanya di grup A Asian Games 2018. Garuda Muda membantai Taiwan empat gol tanpa balas. Dan, bintang utamanya adalah Lilipaly dengan dua gol serta satu assist.

Bermain di Stadion Patriot, Bekasi, tadi malam, Indonesia kesulitan mencetak gol pada babak pertama. Lebih mengandalkan umpan silang dari sayap, ternyata kesigapan kiper Taiwan Pan Wen-chieh membuat tak ada gol tercipta. Berulangkali kiper berusia 26 tahun itu membaca pergerakan bola dengan akurat.

Pada awal babak kedua, Pan Wen-chieh masih bisa menjaga gawangnya dengan baik. Hingga permainan berubah sejak masuknya Saddil Ramdani menggantikan Irfan Jaya (60′). Lilipaly akhirnya membuka pesta gol dengan tandukannya setelah menerima umpan sepakan bebas Febri Hariyadi (67′).

Lilipaly kemudian menyumbang assist untuk gol kedua yang dicetak Beto (71′). Kemudian, performa dahsyatnya disempurnakan dengan gol akrobatik pada menit ke-76. Gol pemungkas Indonesia dicetak pemain pengganti Hargianto melalui sepakan dari luar kotak penalti (90+3).

Performa tiga pemain seniornya membuat Milla puas. Setelah menjajal beberapa striker seperti Lerby Eliandry, Boaz Solossa, dan Ilija Spasojevic, akhirnya pilihan jatuh kepada Beto yang berusia 37 tahun dan ditopang Lilipaly (28 tahun). ’’Saya sangat hati-hati untuk memilih, saya tidak hanya ingin mereka bantu di lapangan,’’ bebernya.

Maksud Milla, dia juga ingin pemain senior yang dipilih bisa menjadi contoh di luar lapangan juga. Selain itu, bisa berbagi pengalamannya kepada pemain-pemain muda dalam skuad. ’’Saya juga melihat kepribadiannya, bisa menunjukkan profesionalisme dalam satu kesatuan sebuah tim,’’ tegasnya.

Milla menjelaskan, pada babak kedua timnya bermain lebih baik dan Lilipaly menjadi tokoh sentral. Dia berharap, masyarakat tidak berkomentar buruk kepada performa beberapa pemain. Terutama Irfan Jaya. ’’Ya masuknya Saddil mengubah permainan dengan kecepatannya. Sebab, Irfan kelelahan dan cedera,’’ ucapnya.

Kemenangan empat gol tanpa balas menjadi kemenangan besar pertama Indonesia sejak unggul 3-0 atas Singapura dalam uji tanding pada 23 Maret lalu. Setelah itu, Indonesia hanya bisa mencetak dua gol dalam enam pertandingan. ’’Saya bahagia untuk pertandingan ini,’’ katanya.

Di sisi lain, pelatih Taiwan Wushung Pen menilai bahwa kualitas timnya memang di bawah Indonesia, baik skill individu pemain ataupun secara tim. Selain itu, kelelahan karena sebelumnya telah bermain imbang 0-0 dengan Palestina (10/8). ’’Indonesia lebih fresh. Permainan berat dan kami kelelahan,’’ bebernya.

Meski begitu, dia menjelaskan bahwa masih ada dua pertandingan tersisa dan peluang lolos juga belum tertutup. Apalagi, setiap grup dipastikan akan meloloskan dua tim plus kemungkinan peringkat ketiga terbaik. ’’Kami masih punya kesempatan di turnamen ini, kami akan berusaha,’’ ungkapnya.

Statistik Pertandingan

Taiwan vs Indonesia
4 Tembakan ke gawang 8
2 Tembakan melenceng 10
1 Tendangan sudut 6
3 Offside 6
68% Akurasi passing 83%
39% Duel udara sukses 61%
14 Tekel 17
6 Pelanggaran 8
1 Kartu kuning 2
0 Kartu merah 0
31% Penguasaan Bola 69%

Hasil Kemarin

Palestina vs Laos (2-1)
(Qumbor 83′, Bahdari 90+5’/Khochalern 14′)

Taiwan vs Indonesia (0-4)
(Lilipaly 67′, 76′, Beto 71′, Hargianto 90+3′)

Klasemen Sementara

1. Palestina 2 1 1 0 2 -1 4
2. Indonesia 1 1 0 0 4-0 3
3. Hongkong 1 1 0 0 3-1 3
4. Taiwan 2 0 1 1 0-4 1
5. Laos 2 0 0 2 2-5 0

 

 

(rid/ham)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *