Kontingen Kota Sukabumi Optimis Juarai Arung Jeram

BOGOR – Cabang Olahraga (Cabor) Arung Jeram masuk dalam perhelatan Porda tahun ini. Kontigen Kota Sukabumi merasa optimis dapat meraih prestasi yang gemilang dalam Cabor yang digelar di Sungai Cianteun, Kabupaten Bogor.

“Kita optimis dapat meraih pretasi dalam Cabor ini. Tidak mungkin berada di sini untuk ikut berlaga di Porda XIII tahun 2018 bila kami tidak optimis,” jelas Official Federasi Arung Jeram Indonesia ( FAJI) Kota Sukabumi, Ilham Maulana kepada Radar Sukabumi, kemarin (8/10).

Bacaan Lainnya

Untuk mengikuti cabor tersebut, sambung Ilham, kontigen Kota Sukabumi menerjunkan tujuh atlet, dua diantaranya merupakan atlet cadangan. “Kita sudah persiapkan fisik untuk bisa berlaga di Arung Jeram ini.

Apalagi, dalam cabor ini sekitar 60 persen menggunakan kekuatan fisik dan sisanya 40 persen menggunakan tekhnik,” paparnya.

Menurutnya, dalam menghadapi lomba Arung Jeram tersebut, para atlet harus menjaga stamina tubuh. Sehingga para atlet dapat fokus saat berlaga di Porda nanti.

“Karena medan di sungai ini sangat berbeda dengan medan di jalan raya. Airnya ini berjalan deras. Bahkan, jika kambat berfikir saja bisa beresiko besar dan bisa ketinggalan waktu banyak. Makanya kita harus tetap fokus dan para atlet harus tetap semangat,” imbuhnya.

Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi Koni Kota Sukabumi, Yayan Suryana mengatakan, Cabor Arung jeram memiliki empat fungsi yang straregis untuk terus dikembangkan. Diantaranya prestasi, edukasi, rekreasi dan koservasi.

“Bahkan, atlet cabor arung jeram dapat dijadikan untuk penanggulangan bencana. Jadi mereka ini, dapat bekerjasama dengan BPBD,” katanya.

Menurutnya, animo masyarakat Kota Sukabumi dalam Cabor Arung Jeram cukup baik. Namun sejauh ini, mereka hanya memahami dalam tahap rekreasi. “Padahal, dengan adanya arung jeram ini setiap saluran sungai pasti akan terpelihara. Untuk itu, kita akan ikut mensosialisasikan kepada masyarakat persoalan ini,” bebernya.

Ia menambahkan, Cabor Arung Jeram merupakan Cabor yang menguji adrenalin. Karena, para atlet yang mengikuti Cabor tersebut tidak hanya sekedar hobi. Tetapi, mereka harus memiliki mental dan jiwa keberanian.

“Intinya, Cabor ini memang olahraga ekstrim dan memacu adrenalin. Meski begitu sangat memberikan edukasi. Untuk cabor ini akan masuk juga pada PON pada 2020 mendatang,” pungkasnya.

 

(Den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *