Melihat Peluang Timnas Indonesia di Piala AFF U-19

Para pemain tim nasional U-19 Indonesia
Para pemain tim nasional U-19 Indonesia merayakan gol ke gawang Gimcheon Sangmu FC pada laga persahabatan di Auxiliary Mini Stadium, Daegu, Selasa (5/4/2022). (Michael Siahaan)

JAKARTA — Pelatih Indonesia Shin Tae-yong (STY) tahu benar betapa besar ekspektasi itu. Bermain di kandang sendiri dan sudah nyaris satu dekade tak juara. Jadi, sudah jelas yang dituntut dari tim nasional (timnas) U-19 pada pergelaran Piala AFF U-19 yang dimulai hari ini: harus meraih trofi.

Apalagi, euforia keberhasilan timnas senior, yang juga dinakhodai STY, lolos ke putaran final Piala Asia untuk kali pertama sejak 2007 masih terasa. ”Target saya tentu juga selalu mau juara,” ucap pelatih 52 tahun tersebut.

Bacaan Lainnya

Gelar pertama dan satu-satunya Merah Putih di Piala AFF U-19 diraih Evan Dimas Darmono dkk. Ketika itu, seperti halnya sekarang, Indonesia menjadi tuan rumah. Bedanya, pada 2013 dihelat di Sidoarjo, tahun ini di Bekasi dan Jakarta.

Namun, STY mengingatkan perlakuan kepada anak-anak muda di timnas U-19 tidak sama dengan kakak-kakak mereka di timnas senior. Di usia mereka, kata pelatih asal Korea Selatan itu, performa masih gampang naik turun tiap bulan.

”Usia-usia tersebut memang seperti itu. Jadi, kalau terlalu diberikan pressure, tidak baik buat pemain,” ungkap mantan pemain sekaligus pelatih klub Seongnam Ilhwa Chunma tersebut.

Karena itu, satu-satunya cara agar para pemain timnas U-19 bisa bermain maksimal dalam setiap laga adalah memberikan ruang bebas. Para pemain harus bermain lepas tanpa beban.

Apalagi, ada ajang yang lebih besar dan lebih penting dari Piala AFF U-19: Piala Dunia U-20 tahun depan. Di kandang sendiri pula. Karena itu, STY menyebut turnamen kali ini sekaligus sebagai ajang seleksi. ”Kami harus mencari pemain terbaik untuk dimainkan di Piala Dunia U-20 tahun depan,” kata mantan asisten pelatih klub Australia Queensland Roar tersebut.

Tapi, tentu akan sempurna jika ajang ”pemanasan” itu sekaligus diakhiri dengan trofi di tangan. Apalagi, selepas juara sembilan tahun silam, masuk final pun Garuda Muda belum pernah. Pada tiga edisi terakhir, langkah timnas U-19 terhenti di semifinal.

Syahrian Abimanyu, penggawa Persija Jakarta yang juga alumnus timnas U-19, menyatakan bahwa tim asuhan STY punya modal berharga berupa bermain di depan pendukung sendiri. Sesuatu yang tidak pernah mereka rasakan setelah juara pada 2013.

”Coach STY juga sosok yang hebat. Saya optimistis dia bisa membawa timnas U-19 juara,” ucap mantan pemain Johor Darul Ta’zim (JDT) tersebut.

Pos terkait