Waspada, Gunung Anak Krakatau Beberapa Kali Terjadi Erupsi

Gunung Anak Krakatau
Gunung Anak Krakatau di Provinsi Lampung. (BNPB)

LAMPUNG SELATAN — Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyampaikan Gunung Anak Krakatau di wilayah Selat Sunda, Provinsi Lampung dilaporkan beberapa kali terjadi erupsi sejak semalam sampai Senin pagi.

Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau di Hargopancuran, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, Andi Suardi, saat dihubungi dari Krui mengatakan, erupsi masih terjadi pada Senin pagi.

Bacaan Lainnya

Tercatat erupsi Gunung Anak Krakatau terjadi pada Senin pukul 00.41 WIB dan pukul 04.42 WIB, tetapi abu letusannya tidak teramati. Erupsi selanjutnya pada pukul 06.07 WIB dengan tinggi kolom letusan sekitar 300 meter di atas puncak atau 457 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Letusan yang terekam seismograf memiliki amplitudo maksimum 50 mm dan durasi 80 detik itu menimbulkan kolom abu berwarna kelabu tebal mengarah ke timur. Pada pukul 07.01 WIB, Gunung Anak Krakatau kembali erupsi dengan tinggi kolom letusan sekitar 300 meter di atas puncak atau 457 mdpl dan kolom abu berwarna kelabu tebal mengarah ke timur. Erupsi itu terekam seismograf memiliki amplitudo maksimum 50 mm dan durasi 27,5 detik.

Anak Krakatau mengalami erupsi lagi pada pukul 07.59 WIB, dengan tinggi kolom letusan sekitar 500 meter di atas puncak atau kurang lebih 657 mdpl, dan kolom abu kelabu hingga kelam tebal mengarah ke tenggara. Erupsi itu terekam seismograf memiliki amplitudo maksimum 60 mm dan durasi 143 detik.

Erupsi berikutnya terjadi pukul 08.08 WIB dengan tinggi kolom letusan sekitar 300 meter di atas puncak atau kurang lebih 457 mdpl, dan kolom abu kelabu hingga hitam tebal mengarah ke tenggara. Letusan itu terekam seismograf memiliki amplitudo maksimum 53 mm dan durasi 121 detik.

Gunung Anak Krakatau pukul 09.28 WIB kembali erupsi dengan tinggi kolom letusan sekitar 300 meter di atas puncak atau kurang lebih 457 mdpl dan kolom abu kelabu tebal mengarah ke tenggara. Letusan itu terekam seismograf memiliki amplitudo maksimum 53 mm dan durasi 38 detik.

PVMBG menyarankan masyarakat, pengunjung, wisatawan, maupun pendaki tidak mendekati Gunung Anak Krakatau atau beraktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah aktif gunung api tersebut, yang statusnya Siaga (Level III).

Sebelumnya, Rabu, 4 Januari 2023 pukul 15:09 WIB Gunung Anak Krakatau terjadi erupsi dengan tinggi kolom abu teramati ± 3.000 meter di atas puncak (± 3.157 m di atas permukaan laut).

Kolom abu teramati berwarna hitam dengan intensitas tebal condong ke arah timur. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 65 mm dan durasi sementara ini ± 1 menit 37 detik.

Kepala pos Pengamatan Gunung Api, Gunung Anak Krakatau Andi Suwardi mengimbau untuk masyarakat, pengunjung dan wisatawan dilarang mendekati Gunung Anak Krakatau dalam radius lima kilometer. Aktivitas Gunung Anak Krakatau statusnya masih siaga, sehingga warga sekitar diimbau agar tidak terpengaruh isu hoaks.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *