Warga Terdampak Tumpahan Minyak Alami Gatal dan Pusing

MULAI BERDAMPAK PENYAKIT: Warga ketika melintas di jalan yang terkena dampak bocornya minyak Pertamina di Desa Pisangan, Cibuaya, Kab. Karawang, Selasa (23/07/2019). (Imam Husein/Jawa Pos)

JAKARTA, RADARSUKABUMI.com – Tumpahan minyak (oil spill) PT Pertamina di pesisir Karawang (Jawa Barat) berdampak terhadap kesehatan warga setempat. Ribuan warga Karawang mengalami sakit kulit berupa gatal-gatal dan pusing. Bahkan tumpahan yang mengarah ke Kepulauan Seribu pun ikut memberikan dampak.

Meski begitu, PT Pertamina Hulu Energi – Offshore North West Java (PHE – ONWJ) memberikan pelayanan atas dampak tersebut dengan mendirikan enam posko kesehatan dan menyediakan layanan dokter keliling. Sejak memberikan pelayanan, posko kesehatan telah menangani 7.504 orang yang terdampak. VP Relations Pertamina Hulu Energi Ifki Sukarya menyatakan, PHE ONWJ bersinergi dengan Pertamedika untuk menyiagakan enam posko kesehatan untuk melayani masyarakat di wilayah terdampak. Tepatnya berada di kawasan Karawang dan Kepulauan Seribu.

Bacaan Lainnya

Sebanyak 5 posko kesehatan disiagakan di Karawang tersebar di Desa Cemara Jaya, Sungai Buntu, Sedari, Tambak Sari dan Muara Beting. Posko tersebut didukung 5 orang dokter, 35 tenaga medis, dan diperkuat dengan 5 unit ambulans yang dilengkapi dengan peralatan medis dan obat-obatan.

Di Kepulauan Seribu, PHE ONWJ menempatkan 1 tim medis yang terdiri atas 1 orang dokter dibantu 2 tenaga medis dan perahu ambulans/ambulans laut yang bekerja sama dengan puskesmas Pulau Tidung dan Pulau Lancang. “Seluruh Posko Kesehatan PHE ONWJ setiap hari rata-rata melayani sekitar 500 orang, termasuk layanan dokter keliling dari Karawang hingga Bekasi. Mereka melayani masyarakat yang sulit dijangkau serta masyarakat yang sudah lanjut usia,” terang Ifki kepada awak media, Kamis (15/8).

Untuk mendukung layanan itu, lanjut Ifki, PHE ONWJ juga telah menyiagakan ambulans dengan standard emergensi yang dilengkapi dengan alat defibrilasi jantung otomatis (Automated External Defibrillator/AED), antisipasi tindakan darurat bagi masyarakat yang terkena serangan jantung. “Selain melayani masyarakat terdampak, Tim medis juga melakukan sosialisasi kesehatan, serta daily check up (DCU) kepada para tenaga pendukung dan sukarelawan yang membantu dalam pembersihan pantai,” imbuhnya.

Ifki mencatatkan, masyarakat di wilayah terdampak umumnya mengeluhkan sakit pusing dan gatal. Namun demikian posko kesehatan juga melayani keluhan masyarakat atas berbagai penyakit yang sudah lama diderita. “Kita akan terus maksimalkan pelayanan di 6 Posko Kesehatan, hingga saat ini seluruh kebutuhan paramedis, obatan-obatan dan peralatan masih mencukupi,” ucapnya.

Saat ini, PHE ONWJ didukung 3.963 personel yang terbagi dua kelompok. Yaitu 959 personel bertugas di perairan dan 3.004 personel bertugas di daratan. Dukungan personel ini di daratan terdiri atas elemen Oil Spill Combat Team (OSCT), TNI, Polri, dan masyarakat pesisir Karawang. Seluruh relawan dilengkapi APD sesuai standar HSSE industri migas dalam menangani tumpahan minyak.

 

(him/jpg)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *