Ternyata Biaya Kereta Cepat Indonesia Lebih Mahal dari Laos, DPR RI : Tidak Profesional

kereta cepat
Ilustrasi kereta cepat/Net

JAKARTA — Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung mulai dipertanyakan oleh masyarakat. Terlebih sejumlah kalangan membandingkan Indonesia dengan Laos yang kini sudah mulai rampung membangun kereta cepat buatan Cina tersebut.

Menyikapi hal tersebut, Ketua Komisi V DPR RI Lasarus menyampaikan bahwa masyarakat tak perlu berlebihan membandingkan Indonesia dengan Laos, yang barangkali proyek di Laos sudah lebih dulu dibandingkan Indonesia.

Bacaan Lainnya

“Harusnya dicek dulu, perjanjian kerjasama di Laos itu gimana? dia duluan atau kita duluan? kalau kita duluan ya ini menunjukkan pemegang proyek dalam hal ini KCIC tidak profesional,” tegas Lasarus kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (6/2).

Dia menambahkan bahwa proyek kereta cepat perlu energi ekstra lantaran pekerjaan besar yang dengan biaya yang tak sedikit sehingga perlu adanya konsep yang matang. “Pekerjaan besar butuh keseriusan, pertama soal pembiayaan, kalau studi belum rampung jangan dulu diteruskan, skema pembiayan selesai baru dilakukan. presiapan tidak matang, makanya ada kendalanya begitu,” tandasnya.

Dikutip dari situs ASEAN Briefing, proyek kereta api cepat Vientiane-Boten senilai 6 miliar dolar AS (Rp 86 triliun) atau sepertiga dari PDB Laos. Proyek ini didukung oleh China sebagai bagian dari Belt and Road Initiatives (BRI).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *