Teknologi Baru, Uji Swab Covid-19 Hasilnya Bisa Keluar Dalam Lima Menit

JAKARTA — Salah satu kendala yang sering ditemukan dalam uji swab Covid-19 adalah hasil tes yang tidak kunjung keluar. Bahkan bisa sampai berhari-hari. Kini keluar teknologi terbaru dalam proses uji swab. Selain hasil yang akurat, prosesnya juga cepat hanya dalam hitungan menit.

Teknologi baru dalam proses uji swab itu menggunakan tes molekuler isotermal. Fasilitas kesehatan yang menghadirkan layanan tersebut adalah Siloam Hospitals. Teknologi swab menggunakan tes molekuler isotermal itu merupakan metode terbaru dalam deteksi Covid-19 dengan performa tinggi dan bernama Abbott ID NOW.

Bacaan Lainnya

Teknis pengambilan sampelnya sama seperti pada umumnya. Yakni menggunakan usapan atau swab nasofaring. Kemudian tes molekuler isotermal menggunakan amplifikasi asam nukleat isotermal.

Dengan cara ini hasil pengujian dapat keluar lebih singkat dengan sensitivitas hasil 95 persen dan spesifitas 97,9 persen. Hasil swab jika positif keluar dalam waktu 5 menit. Sedangkan kalau negatif keluar 15 menit.

Wakil Presiden Direktur Siloam Hospitals Group mengatakan melalui layanan tes molekuler isotermal di jaringan rumah sakit mereka, maka masyarakat semakin mudah mendapatkan akses tes Covid-19 dengan performa tinggi. Layanan tes Covid-19 terbaru itu melengkapi layanan yang sudah jalan saat ini. Yaitu tes antibody (rapid dan serologi) dan antigen (swab antigen).

’’Kami berharap masyarakat dapat memanfaatkan pilihan tes yang tersedia di jaringan rumah sakit kami untuk kesehatan dan keamanan bersama,’’ katanya, Selasa (24/11/2020). Dia menegaskan kemampuan proses pemeriksaan dengan teknologi terbaru itu lima menit untuk hasil positif dan 15 menit untuk hasil negatif.

Keunggulan selain proses yang cepat adalah mudah diakses dan diterapkan untuk penggunaan point of care test (POCT), performa tinggi dengan sensitivitas serta spesifitas yang tinggi pula.

Lalu kesalahan hasil tes atau false positive test result minimal. Teknologi dari Amerika Serikat itu juga sudah disertifikasi oleh FDA EUA, CLIA Waived, dan CE Eropa.

Pakar patologi klinis Universitas Indonesia (UI) Prof Siti Boedina mengatakan tes PCR terbagi menjadi dua. Yaitu tes molekuler isotermal dan RT-PCR. Untuk tes PCR kategori RT-PCR mendeteksi protein virus. Sedangkan tes molekuler isotermal mendeteksi DNA virus. ’’Secara umum, dua-duanya mendeteksi virus,’’ katanya.

Dia mengatakan tes molekuler isotermal menggunakan alat yang simpel. Alat tersebut juga bisa dibawa kemana-mana. Seluruh rangkaian pemeriksaan diperkirakan sekitar 30 menit.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *