Soal Temuan Aqua Galon Palsu, BPKN Minta Monitoring Diperketat 

Ketua Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) Rizal Halim menaggapi soal Temuan Aqua galon Palsu
MENJELASKAN : Ketua Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) Rizal Halim menaggapi soal Temuan Aqua galon Palsu

JAKARTA — Terbongkarnya kasus pemalsuan Air Mineral Dalam Kemasan (AMDK) merek Aqua palsu di wilayah Cilegon Banten pada 16 Juli 2022 lalu membuat sejumlah masyarakat cemas. Betapa tidak, dari segi kemasan, hingga tutup botol yang digunakan bermerek seperti asli. Namun isinya telah dipalsukan. Hal itu jelas, sangat merugikan masyarakat dalam hal ini konsumen yang tertipu oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) Rizal Halim mengatakan, sebetulnya kasus pemalsuan galon isi ulang yang disulap menjadi galon bermerek ternama ini bukan kali ini saja, saat ini BPKN sendiri sudah melakukan pengkajian sejak tahun lalu. Bahkan BPKN sudah memberikan rekomendasi kepada pemerintah agar kembali membuat kajian-kajian ilmiah soal masalah ini.

Bacaan Lainnya

“Soal ini (AMDK atau Aqua Palsu dan galon isi ulang red), kami BPKN sejak tahun lalu rekomendasi kepada dinas-dinas maupun pemerintah pusat terkait higienitas galon isi ulangnya, kemudian yang kedua terkait pengawasan atas praktik oknum yang mencari keuntungan sendiri yang merubah galon isi ulang menjadi bermerek ternama harus ditingkatkan, “jelas Rizal Halim dalam pesan suara yang diterima, Rabu (27/07/2022).

Menurutnya, pengawasan tersebut meliputi perusahaan Galon Isi ulang maupun AMDK yang bermerek, pasalnya tidak menutupkemungkinan AMDK yang bermerek ataupun tidak bermerek masih rentan terkontaminasi mikroplastik, baik pada saat pengambilan sumber Airnya, maupun pada saat distribusi hingga penyimpanan AMDK ini.

“Untuk itu kami meminta kepada Dinas Kesehatan setempat yang ada di wilayah untuk melakukan monitoring secara berkala terkait dengan izin kemudian pembersihan tangki secara berkala perlu diawasi oleh pemerintah, “jelasnya.

Kemudian, BPKN juga meminta dinas terkait atau pemerintah juga harus melakukan monitoring secara berkala, terkait dengan izin, pembersihan tangki hingga mengevaluasi tempat pengambilan sumber airnya. Saat ini BPKN berharap, rekomendasi yang sudah disampaikan mendapatkan respon baik dari pemerintah daerah maupun pusat.

“Selain itu, tentunya kita BPKN meminta kepada pelaku usaha yang bergerak di industri AMDK bermerek ternama untuk melakukan penertiban di kantornya dan pihak ketiga yang berpartisipasti dalam produksi AMDK ini untuk bisa menghindari perbuatan seperti kasus pemalsuan, “jelasnya.

Pengawasan Masih Lemah

Sementara soal adanya temuan botol AMDK merek ternama Aqua yang diperjualbelikan dirinya mengatakan, bahwa hal tersebut merupakan lemahnya bentuk proses pengawasan dan monitoring yang dilakukan dilapangan secara berkala oleh otoritas terkait, dalam hal ini BPOM, kementrian, dinas kesehatan daerah, dan pelaku industrinya sendiri.

“Persoalan penyalahgunaan atau pemalsuan harus kita awasi. Karena ini menjadi satu bisnis yang dimamfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.Tentunya jika tidak disikapi akan berbahaya dan beresiko bagi kesehatan masyarakat, “terangnya.

Pos terkait