Soal Reuni 212, Petinggi MUI Beda Pendapat

Aksi 212 pada Desember 2016 di Monas/Net

JAKARTA — Alumni 212 berencana untuk menggelar reuni di kawasan Patung Kuda, Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat pada 2 Desember 2021 mendatang. Terkait rencana ini, petinggi Majelis Ulama Indonesia (MUI) berbeda pendapat, meskipun belum mengeluarkan sikap resmi terhadap rencana reuni ini.

Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas menyatakan tidak masalah reuni ini digelar meskipun situasi saat ini masih berstatus pandemi. Asalkan, tegasnya, mendapat izin dari pihak berwenang terkait penyelenggaraan acara tersebut.

Bacaan Lainnya

“Kalau mereka sudah minta izin dan dizinkan oleh pihak yang berwenang, saya rasa tidak masalah, apalagi Jakarta status penyebaran COVID-nya sudah (PPKM) level 1,” ucap Anwar saat dihubungi Minggu (28/11).

Jika reuni 212 jadi dilaksanakan, Anwar berharap para peserta betul-betul menegakan protokol kesehatan dan kegiatan dilaksanakan dengan tertib.

“Kita harapkan, para peserta tetap menghormati protokol kesehatan yang ada serta menjaga ketertiban dan kebersihan seperti yang sudah pernah terjadi sebelum-sebelumnya,” ujarnya.

Sementara itu, terpisah. Ketua MUI Bidang Dakwah, Cholil Nafis, tidak sependapat dengan kegiatan itu. Dia mengkhawatirkan reuni 212 akan menjadi lokasi penyebaran virus Corona.

“Nggak usah ada reunian. Khawatir ada klaster Covid dan acaranya tidak penting,” kata Cholil.

Hingga kini, acara Reuni 212 masih belum jelas. Polisi belum memberikan izin untuk acara tersebut.

Ketua Panitia Reuni 212, Eka Jaya menyebut jika mendapatkan izin, Reuni 212 akan dilaksanakan dari pukul 04.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB.

Lebih lanjut, Eka masih berupaya agar Reuni 212 bisa dilaksanakan di Patung Kuda. Dia mengatakan reuni 212 akan mematuhi protokol kesehatan. Dan ia berharap agar Polri tak perlu khawatir berlebih.

“Masalah protokol kesehatan pun kita sudah siapkan, kita pahamlah itu. Jadi Polri jangan terlalu takut, kita akan menjagalah, mudah-mudahan aksi ini benar-benar semua bisa memahami, tidak ada provokasi-provokasi, ataupun ada orang-orang yang melakukan tindakan-tindakan yang ingin merusak dari pada acara reuni akbar tersebut,” katanya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *