Kemenhub Keluarkan Maklumat Pelayaran, Imbau Waspadai Cuaca Ekstrem

BERSANDAR: Ratusan Nelayan Ujunggenteng Memilih Tidak Melaut saat menyandarkan kapalnya akibat cuaca buruk,

RADARSUKABUMI.com – Pemerintah RI melalui Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta kepada seluruh masyarakat Indonesia khususnya di sektor pelayaran untuk mewaspadai terjadinya cuaca buruk. Sebab cuaca menjadi salah satu faktor penting yang menjadi perhatian dalam kegiatan pelayaran.

Imbauan tersebut ditandai dengan dikeluarkannya Maklumat Pelayaran yang diterbitkan secara rutin oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut yang berisi imbauan kepada jajaran Ditjen Hubla dan nakhoda untuk mewaspadai cuaca ekstrim dan gelombang tinggi di perairan Indonesia.

Bacaan Lainnya

“Minggu ini kami telah mengeluarkan. Maklumat Pelayaran Nomor 04/PHBL-2019 tertanggal 6 Mei 2019,” ucap Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Ahmad.

Dalam Maklumat Pelayaran tersebut disebutkan bahwa berdasarkan hasil pemantauan BMKG diperkirakan pada 5-11 Mei 2019 akan terjadi cuaca ekstrim di sejumlah perairan.

Dengan diterbitkannya Maklumat Palayaran ini diharapkan seluruh jajaran Ditjen Hubla, khususnya para Syahbandar dan petugas di lapangan bisa lebih meningkatkan pengawasan terhadap keselamatan pelayaran kapal-kapal yang beroperasi di wilayah kerjanya masing-masing.

“Begitu pun dengan para nakhoda diimbau agar lebih waspada dan terus memantau kondisi cuaca selama berlayar,” kata Ahamd.

Lebih lanjut pihaknya menginstruksikan kepada para Syahbandar agar melakukan penundaan keberangkatan kapal apabila terjadi kondisi cuaca buruk sebelum kapal berangkat.

“Apabila kondisi cuaca membahayakan keselamatan kapal, maka Syahbandar harus menunda pemberian Surat Persetujuan Berlayar (SPB) sampai kondisi cuaca di sepanjang perairan yang akan dilayari benar-benar aman”, tegas Ahmad.

Hal tersebut menurut Ahmad perlu dilakukan karena penegakan aturan keselamatan adalah sesuatu yang tidak bisa ditawar-tawar lagi, termasuk antisipasi terhadap terjadinya musibah pelayaran yang diakibatkan cuaca buruk.

“Upaya ini sejalan dengan arahan Menteri Perhubungan agar seluruh pemangku kepentingan di bidang transportasi selalu mewaspadai dan mengantisipasi perubahan cuaca yang ekstrim yang bisa menyebabkan terjadinya kecelakaan transportasi,” pungkasnya.

(jpnn/izo)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *