Kemenaker Fokus Bangun Kualitas SDM

JAKARTA – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) menjalankan komitmen Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melakukan pembangunan sumber daya manusia (SDM) pada 2019 ini. Kemenaker akan fokus untuk meningkatkan kualitas pekerja.

Menaker M Hanif Dhakiri mengatakan, dengan adanya komitmen tersebut, Kemenaker mendapat tambahan anggaran menjadi sebesar Rp 5,7 triliun. Jumlah itu lebih tinggi dibanding anggaran 2018 lalu yang sebesar Rp 3,9 triliun.

Bacaan Lainnya

“Sehingga anggaran Kementerian Ketenagakerjaan juga mendapatkan pengaruh dari pergeseran infrastruktur ke pembangunan SDM. Setidaknya pada 2019 ini ada tambahan anggaran Rp 1,7 triliun di Kemenaker,” ujarnya dalam Rakornas Bidang Ketenagakerjaan di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, kemarin (8/1).

Kemenaker memiliki target yang akan dicapai sepanjang 2019. Ada beberapa program kerja yang menjadi prioritas,

misalnya memperbanyak pelatihan kerja calon pekerja migran Indonesia (CPMI), kegiatan pemagangan, dan peningkatan infrastruktur Balai Latihan Kerja (BLK).

“Kita tidak bisa lagi bekerja sebagaimana biasanya yaitu business as usual. Untuk itu, perlu melakukan perbaikan, percepatan dan terobosan di dalam pelaksanaan program dan anggaran 2019,” terang dia.

Menurutnya, untuk bisa mendorong hal tersebut, maka paradigma berpikir, cara kerja serta menyelesaikan masalah atau mencari solusi harus berubah. Sehingga, segala sesuatunya bisa lebih efektif, efisien, dan lebih berorientasi kepada manfaat yang diterima oleh stakeholder di bidang ketenagakerjaan.

Dia pun menargetkan program masifikasi pelatihan kerja bisa diikuti sebanyak 277.424 orang dengan rincian 10.000 orang dari CPMI dan 32.000 orang dari 1.000 BLK Komunitas.

“Nanti ke depan saya berharap BLK Komunitas ini bisa digenjot pelatihannya. Kalau satu BLK Komunitas bisa 100 orang per tahun saja, ada tambahan peningkatan kompetensi di sekitar 100.000 prang yang memiliki akses terhadap BLK Komunitas,” papar Hanif.

Kemudian, pihaknya juga akan memberikan sertifikasi kepada 526.189 pekerja. Sedangkan, kegiatan pemagangan ditargetkan diikuti 210.683 orang. “Di luar itu tentu kita harus perkuat koordinasi dan sinergi lintas sektoral untuk pelatihan vokasi nasional,” pungkasnya.

 

(*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *