Jerinx : Divaksin Dihujat, Belum divaksin Dihujat

Jerinx
Jerinx dan istrinya, Nora Alexandra Philip.

JAKARTAJerinx merasakan dampak besar setelah memutuskan mengikuti vaksin Covid-19 di Polda Metro Jaya, kemarin. Pasalnya, Jerinx dikritik oleh fans garis kerasnya yang selama ini menganggap Jerinx antivaksin dan malah tunduk dengan aturan pemerintah. Sementara, dirinya jadi bahan olok-olokan para haters-nya yang menyebutnya menjilat ludah sendiri.

Lewat unggahan Instagram-nya, Jerinx mengingatkan bahwa dirinya tidak pernah bilang sebagai antivaksin.

Bacaan Lainnya

“Bisa kros cek di internet. Saya hanya tidak mau buru-buru dengan pertimbangan riwayat media saya. Kenapa baru divaksin? Ya karena saya baru menemukan dokter/virolog yang mampu yakinkan jika sinovac tidak akan menimbulkan efek negatif pada tubuh saya dengan riwayat yang saya miliki,” jelasnya, Senin (16/8/2021).

Pun, suami model Nora Alexandra Philip ini menegaskan tidak pernah melarang orang untuk divaksin.

“Tubuh anda ya hak anda. Konsul dulu ke dokter sebelum divaksin memang solusinya yang paling ideal bagi siapa saja. Enggak semua dokter akan memaksa pasiennya untuk divaksin kok,” tukasnya.

BACA JUGA : Pembangunan Tol Cigombong-Cibadak Kurang Duit, Waskita Karya gelar Rights Issue Saham

“Sekarang, apa sulitnya menerima fakta yg menjadi alasan saya tidak mau buru2 divaksin? Saya “menjilat” ludah saya sendiri? Menjilat di part mananya?,” lanjutnya.

Jerinx pun mengungkapkan dirinya bukan duta vaksin dan tidak diendorse untuk mau divaksin.

“Saya bukan duta vaksin, saya bersumpah saya gak diendorse. Saya berani bersumpah. Paham? Garis awahi itu ya kawan-kawan,” timpalnya.

Kini, Jerinx pasrah dengan keadaan dirinya yang jadi serba salah setelah divaksin.

“Memilih divaksin dihujat setengah negara. Belum divaksin eh dihujat oleh setengahnya lagi. Bisakah diskriminasi ini dihentikan? Apa bedanya vaksinisme dengan rasisme yang mengkotak-kotakkan manusia atas dasar rasnya?,” sebutnya.

Jerinx memahami anggapan bahwa kita tak bisa memilih ras kita, sedangkan kalau vaksin kita masih bisa menolaknya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *