Pembangunan Tol Cigombong-Cibadak Kurang Duit, Waskita Karya gelar Rights Issue Saham

Tol Cigombong-Cibadak
PEMBANGUNAN : Kondisi pembangunan tol Bocimi Seksi II yakni Tol Cigombong-Cibadak

SUKABUMI — Manajemen Waskita menyatakan memang akan menggelar rights issue dan penerbitan obligasi dengan target dana total mencapai Rp 17,5 triliun pada periode September-Desember mendatang. Rencananya, fresh money itu akan di suntikan untuk melanjutkan pembangunan tol di tujuh lokasi salah satunya Tol Cigombong-Cibadak.

Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono mengatakan dua aksi korporasi ini merupakan bagian dari skema pemulihan bisnis perusahaan setelah perusahaan mengalami penurunan bisnis akibat pandemi Covid-19.

Bacaan Lainnya

“Kami memperkirakan sesuai dengan porsi PMN [Penyertaan Modal Negara] dan rights issue, Waskita akan mendapatkan fresh money kurang lebih Rp 12 triliun,” kata Destiawan dalam sebuah webinar.

Penambahan modal ini merupakan bagian dari suntikan modal dari pemerintah kepada Waskita dalam bentuk PMN (Pernyertaan Modal Negara) senilai Rp 7,9 triliun di tahun ini.

Mengingat Waskita merupakan perusahaan terbuka, sehingga mekanisme penambahan modal harus dilakukan melalui mekanisme pasar. Rights issue ini ditargetkan akan dapat dilaksanakan pada Desember 2021 ini.

BACA JUGA : Pembuat Mural ‘Tuhan Aku Lapar’ Ditemukan, Polisi : Mereka Hanya Salurkan Seni, Tapi

Total dana yang diharapkan dari aksi korporasi ini mencapai Rp 11,9 triliun atau mendekati Rp 12 triliun. Dana dari penambahan modal ini akan digunakan untuk penyelesaian tujuh ruas tol yang diinvestasikan oleh perusahaan.

Tol yang dimaksud antara lain tol Becakayu, Cimanggis-Cibitung, Pejagan Pemalang, dan Kayu Agung-Palembang-Betung.Lalu ruas tol Ciawi-Sukabumi, Pasuruan-Probolinggo dan Krian-Legundi-Bunder-Manyar.

Sedangkan dari penerbitan obligasi akan dilaksanakan lebih cepat yakni pada September 2021. Nilai dana yang ditargetkan bisa didapat dari sini sebesar Rp 5,6 triliun.

“Pemerintah akan menjamin fasilitas baru yang akan dilakukan Waskita termasuk di dalamnya refinancing obligasi yang jatuh tempo,” jelas dia.

Dana hasil obligasi ini akan digunakan untuk melakukan pembiayaan kembali obligasi jatuh tempo dan sisanya untuk modal kerja.

Dia menyebut, obligasi ini diterbitkan dengan adanya jaminan pemerintah (government guarantee) senilai Rp 9,6 triliun berdasarkan PMK No. 211 Tahun 2020.

Dengan adanya penjaminan pemerintah ini diharapkan akan dapat meningkatkan produktivitas perusahaan yang selama ini terhambat karena adanya pandemi. Selain itu juga diharapkan akan mengurangi beban bunga yang sedang berjalan perusahaan.

Rights Issue Rp24,5 Milyar Saham

Diketahui, Perusahaan infrastruktur dan konstruksi PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) akan melakukan penambahan modal dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue, yang ditawarkan melalui mekanisme Penawaran Umum Terbatas II (PUT II).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *