Jelang Nataru, Ratusan Personel Gabungan Siap Kawal Puncak Bogor

Puncak Bogor
Situasi lalu lintas di Simpang Gadog, Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. (M. Fikri Setiawan/Antara)

JAKARTA — Sebanyak 280 personel gabungan dari TNI, Polri, Dinas Perhubungan, dan Satpol PP, siaga mengawal peringatan Natal dan tahun baru (nataru) di kawasan Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

”Untuk menyukseskan pemeriksaan, sekitar 280 petugas gabungan disiagakan hingga 2 Januari 2022,” kata Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) Polres Bogor AKP Dicky Pranata seperti dilansir dari Antara di Cibinong, Bogor.

Bacaan Lainnya

Satlantas Polres Bogor, sejak Senin (20/12) petang, menggelar uji coba penerapan sistem ganjil-genap untuk kendaraan yang menuju ke kawasan Puncak, Kabupaten Bogor. ”Meski libur Nataru (Natal dan tahun baru) dimulai 24 Desember hingga 2 Januari, kita mulai lakukan uji coba dari 20 Desember, sambil terus dilakukan evaluasi,” ujar Dicky.

Dia memastikan, penyekatan dan pemeriksaan kendaraan dilakukan selama 24 jam, demi mencegah timbulnya kerumunan selama libur Natal dan Tahun Baru 2002. Khususnya di tempat-tempat wisata.

”Pemeriksaan meliputi kelengkapan prokes, seperti penggunaan masker, kendaraan ganjil-genap sesuai tanggal, hingga surat vaksinasi atau aplikasi PeduliLindungi,” terang Dicky Pranata.

Sebelumnya, Lima Kapolres di wilayah Puncak Raya, Jawa Barat, menetapkan 25 checkpoint atau titik pemeriksaan sertifikat vaksinasi selama peringatan Natal dan Tahun Baru 2022.

”10 titik di Kabupaten Bogor, enam titik di Kota Bogor, tiga titik di Kabupaten Sukabumi, dua titik di Kota Sukabumi, dan empat titik di Kabupaten Cianjur,” ungkap Kapolres Bogor AKBP Harun usai rapat koordinasi dengan empat kapolres lain.

Harun menyebutkan, dari rapat tersebut disepakati beberapa skenario rekayasa lalu lintas, seperti sistem ganjil-genap, contra flow atau lawan arus, hingga buka-tutup jalur.

”Filter awal ganjil-genap itu di tol. Nanti kita lihat kondisi jalan ini crowded atau bagaimana, akan kita gunakan rekayasa lantas. Bisa pengalihan, bisa juga sesuai dengan kapasitas dan lain-lain. Bukan penutupan tetapi pengalihan arus,” ucap Harun.

Sementara itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor memutuskan menutup sementara sarana prasarana di Alun-Alun Kota Bogor akibat ketidakdisiplinan masyarakat. Kepala Disperumkim Kota Bogor Juniarti Estiningsih mengatakan, masyarakat masih bisa mengakses alun-alun kota yang baru diresmikan itu untuk sekadar melintas.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *