Ibadah Haji Tahun 2020, Optimis Terlaksana, AMPHURI Beberkan Alasannya

Ilustrasi jamaah yang melaksanakan haji.

RADARSUKABUMI.com – Hingga mendekati penghujung bulan Ramadan, belum ada kejelasan tentang nasib penyelenggaraan haji 2020. Pemerintah menentukan akan mengumumkan apakah haji tahun ini tetap dilaksanakan atau tidak pada 20 Mei nanti. Sementara itu asosiasi penyelenggara haji khusus dan umrah optimistis haji tetap dilaksanakan.

Optimisme haji akan tetap dilaksanakan itu diantaranya disampaikan oleh Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI). Pertimbangan mereka adalah sampai saat ini pemerintah Arab Saudi terus berupaya sekuat tenaga menangani dan mencegah penularan wabah Covid-19. Begitupun pemerintah dan calon jamaah haji di tanah air juga berharap haji tahun ini tetap diselenggarakan.

Bacaan Lainnya

Sekjen AMPHURI Firman M. Nur menjelaskan, sikap optimis organisasinya didasari oleh sejumlah pertimbangan. ’’Setidaknya, sikap optimis itu berdasarkan terus ditingkatkannya upaya pemerintah Saudi dalam penanganan Covid-19,’’ jelasnya Minggu (17/5). Menurutnya upaya pemerintah Saudi itu sebagai langkah persiapan menyambut musim haji.

Diantara upaya yang sudah dilakukan otoritas Saudi adalah memasang gerbang disinfektan di pintu masuk Masjidilharam dan Masjid Nabawi. Kemudian melakukan penyemprotan disinfektanisasi pada pegangan escalator, memasang monitor suhu tubuh, dan melakukan pembersihan menyeluruh area kedua masjid itu minimal tiga kali dalam sehari.

Dia menjelaskan sebaiknya umat Islam di Indonesia tetap bersabar menunggu pengumuman resmi dari Arab Saudi maupun pemerintah Indonesia. Dia menjelaskan pemerintah Indonesia masih menunggu keputusan Arab Saudi terkait penyelenggaraan haji 2020. Pemerintah Indonesia menunggu sikap Arab Saudi sampai 20 Mei mendatang.

Dia menyampaikan AMPHURI sependapat dengan keputusan pemerintah Indonesia menunggu keputusan Saudi sampai tanggal 20 Mei atau akhir bulan Ramadan. Sebab setelah bulan Ramadan usai, Arab Saudi memberlakukan libur musim panas sampai pekan kedua Juni 2020. Dia khawatir jika di masa libur musim panas itu seluruh kantor-kantor pemerintah, khususnya terkait pelaksanaan haji di Arab Saudi ikut libur.

’’Tentunya dalam penyelenggaraan haji nanti harus mengacu pada protokol kesehatan penanganan Covid-19,’’ jelasnya. Sambil menunggu kejelasan keputusan dari pemerintah Saudi dan Indonesia, AMPHURI tetap menyiapkan para jamaahnya. Diantaranya dengan menayangkan video manasik haji melalui Channel YouTube AMPHURI secara berkala.

Di dalam tayangan itu tidak hanya terkait dengan tata cara pelaksanaan haji saja. Tetapi juga disampaikan pesan dan motivasi supaya anggota dan para jamaah tetap optimis dan tidak tinggal diam, jika ada anggota lain yang terdampak wabah Covid-19.

Selain itu Firman mengatakan, AMPHURI juga sudah memberikan masukan kepada World Hajj and Umrah Convention (WHUC). Masukan itu terkait dengan penyelenggaraan haji di tengah pandemi Covid-19. Selain itu WHUC juga melakukan survei kepada pemerintah Indonesia sebagai negara dengan jumlah jamaah haji terbesar di dunia.

Firman menjelaskan, nantinya Arab Saudi maupun pemerintah Indonesia akan memberlakukan syarat dan ketentuan (term and condition) dalam pelaksanaan ibadah haji. Misalnya menyeleksi secara lebih ketat calon jamaah haji yang boleh diberangkatkan. Seleksi ini tentunya dari aspek kesehatan. Untuk menekan potensi penularan wabah Covid-19 di Saudi nantinya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *