7 Nelayan Hilang di Perairan Selat Sunda, Basarnas Menyerah

RADARSUKABUMI.com – Basarnas Banten menghentikan pencarian tujuh Nelayan Teluk Labuan Pandeglang yang hilang di Perairan Selat Sunda.

“Kami menghentikan pencarian itu, namun tetap dilakukan pemantauan,” kata Humas Basarnas Banten Sito Warsito, Kamis.

Ketujuh orang tersebut hilang setelah KM Puspita Jaya yang mereka tumpangi terbalik akibat diterjang gelombang tinggi, Kamis (18/6).

Tim SAR Gabungan melakukan pencarian tujuh Nelayan Teluk Labuan Pandeglang dengan menyisir perairan sekitar Ujung Kulon, Sumur, Pulau Panaitan, Pulau Rakata, Anyer hingga Pulau Sangiang. Selain itu juga dilakukan pencarian di Kota Agung, Tanjung Belimbing di bagian selatan Lampung, dan Kota Jawa, Bengkunat di Pesisir Barat.

Namun, para korban tersebut hingga hari ketujuh belum ditemukan sehingga pencarian dihentikan, tetapi dilanjutkan dengan pemantauan.

Apabila nelayan menemukan mayat mengambang di sekitar Perairan Selat Sunda maka diminta segera melapor ke Basarnas. Selama ini, Tim SAR Gabungan mengalami kesulitan pencarian ketujuh nelayan tersebut karena cuaca buruk disertai gelombang tinggi dan angin kencang.

Di samping itu juga arus telah menyeret ketujuh nelayan dari lokasi tempat kejadian perkara (TKP) ke lokasi lain.

“Kami besok malam akan mengundang keluarga nelayan yang hilang untuk penghentian pencarian karena standar operasi (SOP) yang dilakukan tim SAR selama tujuh hari sudah dilaksanakan,” katanya.

Ketujuh nelayan yang belum ditemukan adalah Jamal (25), Sancan (35), Rasmin (30), Tastirah (50), Suri (50), Boler (30) dan Joni (30). (antara/jpnn/izo/rs)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *