Gus Menteri Minta Masyarakat Tak Lagi Undang Penceramah yang Berkata Kasar, Ini Sebabnya

Menteri Agama Menag Yaqut Cholil Qoumas (Foto : Kemenag)

JAKARTA — Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan pihaknya akan melakukan bimbingan kepada para penceramah dan dai terkait pemahaman moderasi beragama dan wawasan kebangsaan. Dalam hal ini, masyarakat memiliki peran penting dalam menghasilkan penceramah yang berkualitas.

Sebab, para dai ini nantinya akan terjun ke masyarakat untuk memberikan ceramah. “Out put juga berpotensi tidak akan bermanfaat jika tidak ada keterlibatan masyarakat. Ini kan kembali lagi kepada masyarakat untuk memilih dai mana atau penceramah mana yang mau diundang,” jelas dia dikutip dari siaran YouTube DPR RI, Rabu (2/6).

Bacaan Lainnya

Di sisi lain, program juga akan terkendala apabila masyarakat masih memilih penceramah yang berkata kasar. Meskipun itu hak masyarakat, kata dia, pemerintah berkewajiban untuk menyediakan penceramah yang berkompeten.

“Jadi, kalau masyarakat masih saja mengakomodir penceramah yang ngomong jorok, ngomong nggak jelas di tempat-tempat ibadah, ya itu maunya masyarakat, tetapi bahwa pemerintah dan kita semua sekarang berusaha untuk memberikan pemahaman atau tambahan wawasan pada dai,” terangnya.

Harapannya, dengan program sertifikasi ini, penceramah dapat menyampaikan ajaran-ajaran Islam kepada publik. Sesuai dengan yang diajarkan oleh Islam.

“Benar-benar ajaran yang sesuai dengan agama Islam itu sendiri, karena agama ini agama yang penuh perdamaian, cinta kasih dan menolak hal-hal yang bersifat destruktif lah. Ini bagian dari upaya kami,” ucap Yaqut.

Pihaknya pun juga akan menggandeng organisasi masyarakat Islam di seluruh Indonesia untuk melaksanakan program inj. Mulai dari Nahdlatul Ulama hingga Majelis Ulama Indonesia (MUI).

“Kita juga berkoordinasi dengan ormas-ormas Islam, kita melibatkan NU, Muhammadiyah, MUI dan ormas ormas Islam yang lain,” tandasnya.(king/jpg)

Pos terkait