JAKARTA – Peristiwa Desa Wadas membuat posisi Ganjar Pranowo menjadi tidak diuntungkan. Sebaliknya, posisi Puan Maharani secara tidak langsung diuntungkan.
Sebab, Ganjar Pranowo dan Puan Maharani adalah dua sosok yang tengah memperebutkan ‘tiket emas’ dari PDIP untuk maju di Pilpres 2024.
Demikian pandangan Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi, menanggapi insiden Desa Wadas yang pecah beberapa hari lalu.
Menurut Muslim Arbi, ini adalah momentum tepat bagi Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri untuk membuat keputusan.
Itu terkait dengan sosok yang akan diusung PDIP maju di Pilpres 2024 mendatang.
Apalagi, Jawa Tengah adalah lumbung suara PDIP yang menurut Muslim Arbi sedang terguncang akibat peristiwa Desa Wadas.
Sebab, peristiwa itu menjadi bukti ketidakmampuan Ganjar Pranowo mengendalikan daerah yang dipimpinnya.
Atas dasar itu, Muslim Arbi menilai ini adalah saat tepat Megawati mengumumkan Puan Maharani sebagai ‘jagoannya’.
“Saya kira insiden Wadas ini jadi momentum bagi PDIP untuk bisa tetapkan Puan sebagai kandidat Capres PDIP 2024,” ujar Muslim Arbi kepada RMOL, Jumat (11/2/2022).
Jika Megawati tidak segera mengambil keputusan dan memberikan kepastikan, besar kemungkinan PDIP yang akan menerima imbasnya.
Imbas dimaksud Muslim Arbi adalah anjloknya perolehan suara PDIP di Pemilu 2024 mendatang.
Sebab, kata dia, itu sama saja membiarkan Ganjar Prabnowo untuk berkampanye.
“Jika tidak, insiden Wadas ini dapat menggerus suara PDIP pada pilpres mendatang,” ingatnya.
Menurutnya, insiden Wadas ini sangat menganggu PDIP bila Megawati lambat bersikap.
“Karena kasus ini juga telah mendapat perhatian komunitas internasional,” pungkas Muslim. (rmol/ruh/pojoksatu)
