Dengan demikian, Fahri berpandangan potensi itu harus dikelola oleh pemimpin yang memahami tentang Indonesia.
Fahri meminta mahasiswa lantang menyuarakan memilih pemimpin yang baik pada Pemilu 2024 mendatang. Ajakan memilih pemimpin yang baik itu, menurutnya, adalah bentuk ‘kudeta konstitutional’ yang diinginkan negara.
“Jadi aktivis mahasiswa itu, kalau berdemo jangan terlalu santun. Hanya bisa berkoar acung-acung spanduk saja. Tapi, sampaikan dengan gagah dan berani ajak masyarakat, mari kita pilih pemimpin yang baik,” demikian Fahri.