Disperindag Jabar Bakal Gelar Operasi Pasar Bulan Puasa Nanti, Ini Waktunya

Pemkot Bandung
Pemkot Bandung melakukan operasi minyak goreng di tiga pasar tradisional Kota Bandung, Senin (21/2/2022).

BANDUNG – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Barat siap menggelar operasi pasar pada pertengahan Ramadan atau dua pekan jelang Idul Fitri 2022.

Rencana operasi pasar pertengahan Ramadan atau menjelang Idul Fitri tersebut disampaikan Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat, Eem Sujaemah.

Bacaan Lainnya

Eem mengatakan, dua minggu menjelang Idul Fitri atau pertengahan Ramadan, pihaknya akan menggelar Operasi Pasar murah bersubsidi bekerja sama dengan PT Agro Jabar serta Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Jawa Barat.

Terkait harga kebutuhan pokok, kata Eem, stok dan ketersediaan cukup aman. Hanya beberapa yang saat ini mengalami kenaikan karena produksi berkurang, seperti cabai merah yang naik tajam hingga 30 persen pada Februari dibandingkan Januari.

Beberapa komoditas pun mengalami kenaikan harga namun masih wajar, seperti beras, bawang merah, bawang putih, daging sapi, dan daging ayam. Terkait minyak goreng, harga di pasar ritel dijual sesuai dengan HET yang ditetapkan pemerintah, tetapi diakui terjadi kekosongan pasokan.

Untuk mengatasinya, kegiatan Operasi Pasar khusus minyak goreng juga sudah dilakukan di sejumlah lokasi di Jawa Barat.

“Dalam seminggu, kami tiga kali lakukan evaluasi terkait operasi pasar minyak goreng. Memantau pasar ritel dan pasar tradisional. Estimasi ketersediaan kami tahun ini sekitar 531.712 liter,” ucap Eem.

Demikian pula dengan stok kedelai, menurut Eem, saat ini mencapai 300 ribu ton. Dengan rincian 150 ton sudah tersedia di gudang importir, sisanya sudah siap dikirim. Jadi menurutnya, pengusaha tahu tempe tidak perlu khawatir akan stok kedelai.

Namun, kata Eem, ada kenaikan harga kedelai impor, yang bakal berdampak pada kenaikan harga tahu dan tempe. Atau ukurannya akan diperkecil agar harga tidak naik di tingkat konsumen.

Perlu diketahui, pada Rabu 9 Maret 2022, Biro Perekonomian Setda Provinsi Jawa Barat menggelar rapat.

Rapat tersebut untuk membahas perkembangan harga dan ketersediaan stok kebutuhan pokok menjelang hari besar keagamaan, khususnya Ramadhan dan Idulfitri 2022.

Asisten Daerah Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Jawa Barat, Taufiq Budi Santoso mengatakan, rapat ini bertujuan untuk mengidentifikasi ketersediaan harga kebutuhan pokok jelang Ramadhan dan Idul Fitri.

Kemudian, menjaga stabilitas harga, serta menjamin rantai pasok distribusi barang kebutuhan pokok dan penting di masyarakat.

“Menteri Pertanian mengatakan stok kebutuhan pangan di Indonesia dalam posisi aman. Kita harus melihat kondisi di kabupaten dan kota di Jawa Barat bagaimana,” ucap Taufiq dalam rapat secara virtual.

Taufiq menyebutkan, dalam sebulan terakhir, beberapa harga komoditas kebutuhan pokok mengalami kenaikan, seperti kedelai, minyak goreng, gas, daging, serta beberapa komoditas sayuran.

Hal itu dikhawatirkan akan mendorong inflasi di Jawa Barat, terutama selama Ramadan dan Idul Fitri nanti. Selanjutnya, sejumlah upaya sudah dan akan dilakukan untuk mengendalikan harga dan menjaga stok. Salah satunya, melaksanakan operasi pasar secara serentak di kabupaten dan kota melalui dinas terkait.

Dialog dan komunikasi dengan pemangku kepentingan terkait ketersediaan hingga distribusi harus segera diinformasikan kepada masyarakat melalui saluran komunikasi yang tepat untuk mengatasi panic buying, dan menyediakan layanan informasi serta pengaduan masyarakat untuk mengetahui kondisi riil di lapangan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *