Rosti sangat hancur hatinya, ketika anaknya yang sangat baik kepada keluarga dan teman-temannya dan menjadi panutan keluarga, dan sudah ditemukan sudah tidak bernyawa. “Anak yang baik yang bisa jadi panutan, dia bisa menjadi contoh panutan dalam keluarga kami, yang saya ketahui dari kecil, belum pernah menyakiti hati kawannya terlebih pada atasannya. Di sini saya sebagai ibu begitu hancurnya,” ucapnya.
Dengan setengah terisak, Rosti mengaku tersayat hatinnya ketika mendengar anaknya yang terbunuh secara tidak wajar oleh atasannya. “Begitu tersayat mendengar berita almarhum Yosua terbunuh dengan sadis di tangan atasannya yang harusnya melindungi, Memberi keamanan baginya, saya sakit begitu kejamnya. Bagi seorang ibu yang melahirkan anaknya,” Ujarnya.
Brigadir J selalu mengingatkan orang tuanya untuk selalu beribadah dan membaca al-kitab. “Dari kecil hingga besar anak yang patuh, tanggung jawab, dan setia pada pekerjaannya. Selalu mengingatkan bapak, ibu dan keluarganya untuk membaca al-kitab,” ucap Rosti.(*)