JAKARTA -– Project Manager Office (PMO) Tim Koordinasi Penataan Ruang (TKPR) Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak, dan Cianjur (Jabodetabekpunjur) mengungkap banyaknya sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Jabodetabekpunjur yang sudah overload.
“Saya udah datengin TPA-TPA itu udah gak muat. Di Cipecang, Tangerang. Di Cipayung, Depok, dan seterusnya,” kata Direktur PMO TKPR Jabodetabekpujur Wisnubroto Sarosa kepada wartawan, dikutip Kamis (8/12).
Hal ini menurut Wisnu jadi persoalan serius yang perlu ditanggulangi bersama oleh tiap daerah di Jabodetabekpunjur. Ia mengatakan, sejauh ini hanya ada satu TPA, yaitu Bantargebang di Bekasi yang punya cukup teknologi canggih untuk mengatasi tumpukan sampah. Itu pun dibiayai oleh Pemprov DKI Jakarta.
Oleh karena itu, selain mendorong agar TKPR Jabodetabekpunjur mampu mengatasi masalah tersebut dengan kolaborasi dan sinergitas, ia juga mengatakan bahwa peran dari komunitas-komunitas yang bergerak di bidang lingkungan penting untuk menanggulangi masalah sampah.
“Ada hampir 3000 bank sampah di Jabodetabek ini. Banyak sekali. Dan itu dari ibu-ibu yang mengumpulkan dan memilah-milah itu lumayan mengurangi residu sampah-sampah yang akhirnya dibuang,” terangnya.
Selain itu, Wisnu juga mengungkapkan bahwa pihaknya masih terus mengembangkan pengelolaan sampah. Terbaru, ada teknologi yang mengubah sampah menjadi Refuse Derived Foel (RDF).