CIKOLE– Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kota Sukabumi mencatat, selama bulan Januari hingga bulan Februari ini, pengidap Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS) bertambah 25 kasus. Dari puluhan kasus ini didominasi kalangan Laki-laki seks Laki-laki (Lsl), Heterosek, dan Ibu rumah tangga.
“Untuk bulan Maret belum masuk, baru minggu depan mau dilakukan validasinya. Trend kasusnya tetap Lsl paling banyak,” ungkap Yanti Rosdiana Pengelola program KPA Kota Sukabumi saat di hubungi oleh Radar Sukabumi, belum lama ini.
Saat ini kata Yanti, para penderita HIV/AIDS sedang dilakukan akses Antirektroviral (arv) di RS Syamsudin, SH Kota Sukabumi dengan didampingi langsung oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lembaga Kajian Sosial dan Agama (Lensa) yang bermitra dengan KPA.
“Ya sebagian sudah akses arv di rumah sakit,” akunya.
Menurut dia, Lensa berperan untuk mengajak orang untuk melakukan tes Vct setiap tiga bulan Sekali dan mendampingi para penderita. Sehingga KPA dan Lensa terus bersinergis dalam menanggulangi Hiv/Aids di Kota Sukabumi.
Yanti melanjutkan, jika dibandingkan dengan tahun lalu di waktu yang sama, terlihat jumlah penderita HIV/AIDS meningkat, karena tahun lalu di waktu yang sama yakni sampai bulan Februari mencapai 15 kasus.
Yanti menyebutkan, kini total kumulatif untuk penderita HIV/AIDS di Kota sukabumi mencapai 1.277 kasus tercatat sejak tahun 2000 hingga Februari 2018.
KPA akan terus melakukan upaya pencegahan kasus tersebut dengan terus mensosialisasikan cara pencegahannya agar mengerti terkait bahaya HIV/AIDS. Sehingga masyarakat mulai mengurangi aktivitas yang akan menyebabkan seseorang bisa terkena dengan penyakit mematikan itu. (Cr17/t)
